Nyeri Payudara di Awal Kehamilan

By Santi Hartono, Senin, 7 Maret 2016 | 04:00 WIB
Nyeri Payudara di Awal Kehamilan (Santi Hartono)

Menjelang menstruasi, terkadang kita merasakan payudara menjadi tegang dan terasa nyeri bila disentuh. Biasanya beberapa hari setelah itu, menstruasi akan berlangsung. Namun bila Mama merasakan nyeri payudara sementara haid tak kunjung datang, coba periksa dengan alat tes kehamilan. Tak mengherankan jika hasil yang keluar adalah positif. “Umumnya seorang perempuan akan mulai merasakan nyeri payudara di awal kehamilan, terutama pada minggu 4—7 masa kehamilan. Rasa nyeri pada payudara adalah gejala kehamilan yang paling awal dirasakan dibandingkan mual dan muntah,” kata dr. Novan Satya Pamungkas, SpOG dari RSIA Brawijaya-Jakarta. Selain nyeri, Mama pun akan merasakan payudara lebih “penuh” dan bra menjadi kekecilan. Hal ini akan berlangsung selama trimester 1 kehamilan.

   “Pada saat itu hormon estrogen dan progesteron yang merupakan hormon kehamilan mengalami peningkatan. Rasa nyeri payudara lebih disebabkan peningkatan hormon progesteron, karena hormon progesteron meningkatkan laju arus darah serta melebarkan pembuluh darah.”Selain itu, tambah Novan, sebagian besar konstruksi payudara terdiri atas jaringan lemak. Saat payudara melakukan persiapan menyusui, lemak akan bertambah banyak. Nah, kulit yang meregang karena semua penambahan ini akan menimbulkan nyeri.

  Peningkatan hormon progesteron juga menyebabkan terjadinya pelebaran pembuluh darah di payudara. Itulah mengapa, akan tampak “jalur kebiruan” pada payudara selama hamil. Tampaknya, nyeri pada payudara saat hamil memang tak bisa dihindari ya, Mam. Namun tingkat ketidaknyamanan yang ditimbulkannya berbeda-beda pada setiap individu. Ada mamil yang sangat mengeluhkan rasa nyeri ini, sementara ada pula yang hampir tidak merasakannya. “Sebab, sensivitas terhadap rasa sakit pada setiap orang juga berbeda-beda,” tukas Novan.

Kabar buruknya lagi, tak ada obat yang dapat meredakan rasa nyeri payudara di awal kehamilan, lantaran penyebabnya berasal dari hormon. Sementara kabar baiknya, rasa nyeri pada payudara ini umumnya akan menghilang setelah trimester 1 karena tubuh mamil akan menyesuaikan rasa nyeri itu. Disamping, pada trimester 2, fungsi hormon progesteron juga sudah banyak diambil alih oleh plasenta.

Bila nyeri sudah terasa mengganggu, yang dapat Mama lakukan adalah mengurangi kadar nyerinya dengan mengompres payudara menggunakan handuk kecil yang sudah direndam dalam air es. Tempelkan kompresan dingin ini sambil berbaring di sofa atau tempat tidur. Memakai pelembap juga cukup berhasil meredakan rasa nyeri pada payudara. Pemakaian pelembap ini juga dapat berfungsi mengurangi rasa gatal dan mencegah stretchmark pada payudara. “Pilih yang berbahan dasar air atau yang khusus untuk kehamilan di toko perlengkapan kehamilan. Minyak zaitun juga bisa dipakai sebagai pelembap alami,” kata Novan.

Mama juga disarankan memakai bra kehamilan yang tidak berkawat dan berbahan katun karena lebih menyerap keringat dan memiliki sirkulasi udara yang lebih baik dibandingkan bra berbahan sintesis. Hindari yang bahannya berenda-renda atau banyak jahitannya, terutama di bagian puting. Bra kehamilan yang berkualitas akan menopang payudara lebih baik. Bahkan, beberapa ahli kebidanan dan penyakit kandungan menganjurkan mamil juga menggunakan bra saat tidur agar lebih nyaman.

Saat membeli bra kehamilan, pilih yang satu atau dua nomor lebih besar karena payudara akan terus membesar sampai trimester 3. Nah, pada trimester 3, kelenjar susu sudah aktif dan mulai bisa keluar air susu, tapi biasanya sudah tidak timbul rasa nyeri payudara di awal kehamilan lagi.

Theresia Widiningtyas. Foto: mirror.co.uk