Nakita.id – Ketika menyusui, wanita kerap mengalami beberapa masalah yang membuat tidak nyaman.
Moms tentu ingin sebisa mungkin ingin selalu memberikan ASI untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil.
Sehingga, mencoba mencari cara supaya produksi susu melimpah setiap harinya.
Namun, meski tampak berkebalikan kelebihan pasokan ASI juga dapat membuat menyusui menjadi sulit.
Semburan ASI selama menyusui mungkin terlalu kulit, dan dapat menyebabkan bayi tersedak dan batuk.
Kondisi ini dikenal dengan istilah hiperlaktasi.
Apa itu Hiperlaktasi?
Hiperlaktasi biasanya terjadi di awal menyusui di mana payudara menghasilkan ASI yang lebih banyak melebihi kebutuhan bayi.
Dilansir dari Mayo Clinic, saat mengalami hiperlaktasi dapat juga disertai dengan nyeri payudara, pebengkakan parah, dan pengeluaran ASI yang menyakitkan.
Kondisi ini tidak hanya membuat Moms merasa terganggu, tetapi juga bagi bayi.
Bayi bisa mengalami kenaikan berat badan terlalu banyak. Mereka juga mengalami penambahan berat yang sedikit jika mereka mendapatkan terlalu banyak foremilk yang kaya karbohidrat dan tidak mendapatkan cukup hindmilk yang kaya lemak.
Si Kecil juga bisa rewel, kesulitan mempertahankan pelekatan, dan bersikap tidak tertarik saat menyusu.
Baca Juga: Cara Mengatasi Berat Badan Ibu Menyusui yang Terus Turun, Apakah Ada Penyakit Tertentu?