Tabloid-Nakita.com – Mengisap jempol merupakan salah satu kebiasaan yang tidak hanya muncul saat anak lahir. Sejak kandungan, si kecil juga sangat senang mengisap jempolnya. Hal ini juga membuat kebiasaan mengisap jempol berlanjut hingga ia dewasa. Mungkin Mama juga khawatir kalau pertumbuhan gigi bayi terganggu akibat mengisap jempol. Kira-kira kenapa bayi mengisap jempol? Apakah Mama perlu khawatir akan kebiasaan ini?Baca juga: Anak isap jempol? Tanda ia cemas
Bayi senang mengisap jempol karena ia merasa nyaman ketika melakukan hal tersebut. Mama akan melihat si kecil lebih sering mengisap jempol ketika berada di tempat baru, merasa terancam, ketika sakit hingga ketika mereka merasa bosan. Terkadang mengisap jempol juga membuat bayi lebih tenang dan aman sehingga mereka senang mengisap jempol sebelum tidur. Banyak bayi menjadi lebih nyenyak tidurnya setelah mengisap jempol.
Mengisap jempol juga menjadi cara bayi untuk menyiapkan gigi dan mulutnya akan makanan padat. Sebelum menerima makanan padat, bayi akan lebih senang mengisap jempol sebagai bentuk caranya menyiapkan diri. Untuk itu, empeng dan dot diciptakan untuk menggantikan jempol. Anak yang meminta empeng dan dot setelah makan juga bukan berarti mereka lapar. Itu hanya menandakan ia ingin lebih tenang atau gusi yang merasa gatal akibat ingin tumbuh gigi.Baca juga: Kebiasaan batita jelang tidur
Lalu, apakah Mama harus melarang anak mengisap jempol? American Dental Association mengatakan mengisap jempol tidak mengganggu pertumbuhan gigi dan rahang. Namun, Mama juga perlu mengurangi intensitasnya jika ia setiap saat mengisap jempol. Mengisap jempol normal terjadi pada saat-saat tertentu. Terlalu lama mengisap jempol juga akan membuat bibir si kecil pecah-pecah. Marah pada anak juga tidak efektif untuk menghilangkan kebiasaan ini.Baca juga: Pakai empeng atau jangan ya?
Alasan kenapa bayi mengisap jempol dapat membantu Mama juga mengusir kebiasaan ini. Sebaiknya anak menghilangkan kebiasaan ini ketika menginjak usia 5 tahun. Berikan anak cara-cara lain untuk mengusir rasa tidak nyaman pada dirinya. Biasanya anak akan berhenti dengan sendirinya ketika sudah mampu menemukan cara membuat dirinya merasa nyaman dan aman. Mengalihkan kegiatannya juga dapat membantu menghentikan kebiasaan mengisap jempol. (Niken/New Kids Center)