Seberapa Sering Bayi Harus Buang Air Besar?

By Gisela Niken, Jumat, 15 April 2016 | 03:40 WIB
Seberapa Sering Bayi Harus Buang Air Besar? (Gisela Niken)

Tabloid-Nakita.com – Orangtua terutama yang baru memiliki bayi tentu akan bingung mengenai hal-hal yang berhubungan dengan buang air besar. Mulai dari bentuk tinja yang mungkin tidak biasa serta frekuensi bayi buang air besar. Berikut penjelasan mengenai tinja yang keluar dari bayi serta jawaban dari  seberapa sering bayi buang air besar?Baca juga: 4 bahaya bila bayi diberi air putih

Untuk bayi baru lahir, terdapat berbagai pola buang air besar. Sebagian bayi mungkin mengeluarkan pup setelah minum ASI. Namun, sebagian besar memiliki pergerakan usus yang lambat sehingga baru buang air besar setelah satu minggu. Tidak peduli banyaknya si kecil buang air besar, Mama harus memerhatikan tinja yang dikeluarkan. Bayi mengeluarkan tinja yang lembut, jika kering dan keras berarti si kecil menderita sembelit.

Mengapa pola buang air besar? Selain masalah kerja usus, intensitas pemberian ASI juga memengaruhi. Mama tidak perlu khawatir jika terjadi perubahan pola. Si kecil akan memiliki jadwal rutin buang air besar ketika berusia 3 minggu. Setelah itu, ia akan terbiasa punya jadwal 3 hingga 4 kali dalam sehari.Namun, Mama perlu waspada jika si kecil selalu rewel ketika buang air besar. Hal tersebut bisa jadi gejala ada ketidaknyamanan dengan sistem pencernaannya.Baca juga: Anak kesakitan saat buang air besar

Lalu, seperti apa kotoran yang normal dikeluarkan oleh bayi khususnya bayi yang baru lahir? Pada hari pertama kotoran yang keluar disebut mekonium. Kotoran akan berwarna hijau kehitaman, cukup tebal dan lengket. Tinja akan mengalami perubahan dari hari ke hari menjadi lebih hijau. Pada minggu pertama, tinja akan berubah warna menjadi coklat kekuningan.

Terdapat pula perbedaan antara tinja dari bayi yang mendapatkan ASI dengan susu formula. Tinja biasanya berbentuk seperti koin, memiliki tekstur yang lembut dan berwarna kuning kehijauan. Bau yang ditimbulkan juga tidak terlalu menyengat. Sementara bayi dengan susu formula akan mengeluarkan tinja yang lebih padat karena susu formula tidak seluruhnya bisa dicerna oleh bayi. Warnanya cenderung kuning kehijauan dengan bau yang cukup menyengat.Baca juga: Anak suka menangis saat buang air besar

Selain seberapa sering bayi buang air besar, Mama juga harus memahami perubahan tinja yang terjadi akibat perbedaan asupan makanan yang diberikan. Ketika bayi sudah mendapatkan makanan dengan kandungan zat besi biasanya tinja berwarna kehijauan dan kehitaman. Hal ini sangat normal terjadi jika bayi diberikan asupan zat besi. Selain itu, bayi yang sudah mulai mengonsumsi makanan padat akan mengeluarkan tinja yang berwarna coklat tua, bertekstur seperti selai kacang dan memiliki bau yang sangat menyengat.(Niken/New Kids Center)