Bayi yang Diajak Bicara Dua Bahasa Tumbuh Lebih Cerdas

By Dini, Rabu, 6 April 2016 | 04:15 WIB
Bayi yang Diajak Bicara Dua Bahasa Tumbuh Lebih Cerdas (Dini)

Tabloid-Nakita.com - Selain bahasa Indonesia, adakah bahasa lain yang Mama gunakan untuk berkomunikasi dengan anak? Entah itu bahasa Inggris, atau bahasa Jawa, Sunda, dan lain sebagainya. Karena, bayi yang mendengar dua bahasa ternyata lebih cerdas, bahkan sebelum mereka mulai berbicara!

Baca: Ciri-ciri Anak Cerdas Bahasa

Menurut para peneliti dari University of Washington di Seattle, anak-anak yang tumbuh di rumah atau lingkungan di mana mereka mendengarkan lebih dari satu bahasa bisa meningkatkan ketrampilan memecahkan masalah dan memori mereka. Hal ini melengkapi berbagai studi sebelumnya, yang menyatakan bahwa anak yang berbicara dua bahasa atau lebih sejak kecil bisa berkembang menjadi orang dewasa dengan ketrampilan kognitif yang lebih tinggi.Perkembangan ini dimulai ketika bayi berusia 11 bulan, yaitu ketika mereka mulai belajar berbicara. Area pada otak yang berperan dengan "fungsi eksekutif" lebih berkembang pada bayi yang tumbuh bersama keluarga yang bicara dua bahasa, daripada yang hanya satu bahasa.

Baca: Belajar Bahasa Ibu Dulu, Bahasa Asing Kemudian

Fungsi eksekutif bisa dibilang ruang kontrol otak, yang mengatur fungsi otak lainnya, yang menghasilkan kemampuan belajar, pemecahan masalah, memori, dan ketrampilan lain lebih baik."Hasil penelitian kami mengungkapkan bahwa sebelum mereka mulai bicara, bayi yang dibesarkan dalam lingkungan bilingual terlatih dalam tugas-tugas yang berkaitan dengan fungsi eksekutif. Hal ini menunjukkan bahwa bilingualisme tidak hanya membentuk perkembangan bahasa tetapi juga perkembangan kognitif lebih general," papar Naja Ferjan Ramirez, ketua penelitian dari Institute of Learning and Brain Sciences (I-LABS), University of Washington.

Sedangkan bayi yang hanya terpapar satu bahasa menunjukkan penyempitan persepsi suara pada usia 11 bulan. Mereka tidak lagi mendiskriminasikan suara-suara bahasa asing yang mereka diskriminasikan di usia 6 bulan, tambah tim peneliti lainnya, Patricia Kuhl.

Baca: Periode Kritis Bahasa Batita

"Bayi yang dibesarkan dengan dua bahasa terlihat lebih terbuka terhadap suara dari bahasa-bahasa baru lebih lama daripada bayi yang mendengarkan satu bahasa. Itu butuh penyesuaian yang sangat tinggi bagi otak," katanya.

Jika Mama ingin anak menjadi lebih cerdas, biasakan berbicara dua bahasa dengan si kecil. Tidak harus dengan bahasa asing lo, Mam. Jangan lupa, kita masih punya ratusan bahasa daerah yang perlu dilestarikan.

(Dini/The Daily Mail)