Nakita.id - Perempuan saat ini memiliki beragam pilihan untuk mewujudkan mimpi dan ekspresi, termasuk para Moms tentunya.
Sejak dulu kebebasan menentukan pilihan adalah sesuatu yang selama ini selalu diperjuangkan oleh perempuan.
Misalnya, perempuan harusnya punya pilihan untuk mengonsumsi informasi yang mencerahkan dan memberdayakan, memilih untuk memiliki anak atau tidak, memilih untuk menentukan beauty standard masing-masing, atau soal pilihan untuk mencapai jenjang karier yang lebih tinggi.
Memang sebagai perempuan, berbagai pilihan dan kemampuan untuk memilih dalam hidupnya tentu akan memudahkan langkah dalam menggapai mimpi.
Sayangnya dalam riset "Kecenderungan People Pleaser pada Perempuan" yang dilakukan oleh PARAPUAN, perempuan masih sering dihadapkan dengan situasi yang membuatnya kurang nyaman saat menolak permintaan orang lain, atau mengutarakan pendapat yang berbeda dari kebanyakan, dan bahkan ketika memprioritaskan pilihan yang dibuat diri sendiri.
Berdasarkan riset November 2021 tersebut, 8 dari 10 perempuan yang sudah menikah dan mempunyai anak cenderung memiliki tingkat people pleaser yang tinggi.
Padahal memprioritaskan pilihan dan kebutuhan diri sendiri merupakan salah satu bentuk self-love dan self-respect.
Terlihat betapa perempuan kurang mengutamakan pilihan, kebutuhan atau pendapatnya sendiri karena 68% ingin menghindari konflik, 58% takut menyakiti perasaan orang lain, dan mirisnya, 46% merasa situasi ini sudah menjadi kebiasaan.
Perilaku kebiasaan people pleasing itu ternyata berhubungan erat dengan rasa percaya diri dan penampilan fisik, sesuai hasil riset "Body Positivity" yang dilakukan PARAPUAN di Maret 2022.
Tercatat, sebanyak 3 dari 10 perempuan mengaku tidak percaya diri karena tidak memenuhi standar kecantikan yang ada.
Lebih lanjut, perempuan masih takut untuk tampil apa adanya di depan publik. Alasannya takut tidak mendapatkan kesempatan yang lebih luas (karier) (41,6%), takut di-bully (34,6%), dan takut tidak diterima oleh lingkungan (27,6%).