Anak Tidur Sambil Berjalan, Bahayakah?

By Puri, Selasa, 20 Oktober 2015 | 06:00 WIB
Anak Tidur Sambil Berjalan, Bahayakah? (Puri)

Tabloid-Nakita.com - Ada sebagian anak yang mengalami tidur sambil berjalan atau sleepwalking. Banyak orang yang mengatakan, saat anak tidur berjalan karena ia sedang mimpi buruk atau salah makan. Kondisi tersebut memang terlihat sangat menakutkan, Mama dan Papa jadi khawatir dan jadi lebih waspada saat waktunya si kecil tertidur. Lalu, bahayakah jika anak tidur sambil berjalan?Tidur sambil berjalan adalah gangguan tidur yang umumnya terjadi pada masa kanak-kanak dan biasanya akan menghilang dengan sendirinya pada masa remaja. Namun, ada beberapa anak yang mengalaminya hingga dewasa.Tidur sambil berjalan terjadi beberapa jam setelah anak-anak mulai tertidur pulas. Gangguan lainnya pada anak-anak yaitu teror tidur. Anak-anak akan berteriak dan merasa ketakutan pada malam hari saat tidur.Berdasarkan sebuah penelitian, tidur sambil berjalan disebabkan oleh pengaruh genetik dan anak-anak tujuh kali lebih mungkin berjalan sambil tidur di malam hari jika hal itu juga terjadi pada kedua orangtua mereka. Jika hanya salah satu orangtua yang mengalami, maka kemungkinannya berkurang menjadi 3 kali lebih mungkin dibanding yang tidak mengalami.Tak hanya itu, berdasarkan hasil penelitian dokter dokter Jacques Montplaisir dan timnya yang menganalisis data tidur 1.940 anak yang lahir pada tahun 1997 dan 1998 menemukan bahwa pengaruh genetik yang kuat pada tidur sambil berjalan dan tingkat yang lebih rendah untuk teror tidur.Buktinya, penelitian di wilayah Quebec, Kanada juga menunjukkan lebih dari 60 persen anak-anak tidur sambil berjalan ketika kedua orangtua mereka juga pernah melakukan hal yang sama.Selain itu seorang peneliti dari Hopital du Sacre-Coeur de Montreal juga mengatakan bahwa gangguan tidur tersebut kerap muncul saat tidur nyenyak. Bahkan, peneliti mengidentifikasi apakah ada hubungan antara teror tidur dan tidur sambil berjalan pada anak-anak. Hasilnya, teror tidur pada usia 18 bulan sebanyak 34 persen dan menurun menjadi 5 persen ketika anak berusia 13 tahun.Akan tetapi, anak-anak yang memasuki usia pra-sekolah kemungkinan untuk tidur sambil berjalan berkurang. Bahkan sebuah penelitian pun menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki teror tidur usia dini lebih mungkin juga mengalami gangguan tidur sambil berjalan saat ia berusia lima tahun atau lebih. Penelitian ini telah dipublikasikan secara online oleh JAMA Pediatrics.