Cara Agar Tinggi Badan Anak Optimal

By Puri, Selasa, 20 Oktober 2015 | 05:30 WIB
Cara Agar Tinggi Badan Anak Optimal (Puri)

Tabloid-Nakita.com - Setiap orangtua tentunya ingin agar anaknya dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, termasuk tinggi badan. Nah, tinggi badan merupakan salah satu indikator tanda tercukupinya gizi anak dengan baik.Akan tetapi cara agar anak tumbuh tinggi secara optimal tidaklah mudah, diperlukan dua cara untuk mendukungnya yaitu dengan memenuhi asupan gizi secara seimbang dan aktivitas fisik yang cukup.Menurut dr. Rini Sekartini yang merupakan dokter spesialis anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (FKUI/RSCM) ini mengatakan bahwa jika kedua cara tersebut dipenuhi dengan baik, maka kemungkinan besar anak akan memiliki tinggi badan yang optimal. Walaupun, pertumbuhan pada anak dipengaruhi oleh banyak faktor.Nah, untuk mengetahui apakah si kecil tumbuh secara optimal cukup dengan menggunakan rumus sederhana yaitu dengan menggunakan ukuran tinggi badan Papa dan Mama. Jika anak Mama perempuan, rumus prediksinya adalah tinggi badan Papa dikurangi 13 cm lalu ditambah tinggi Mama. Jumlahnya kemudian dibagi angka 2. Hasil pembagian itu lalu dikurangi atau ditambah 8,5 cm untuk mendapatkan ukuran batas bawah dan batas atas.Sedangkan untuk anak laki-laki, rumusnya adalah tinggi badan Mama ditambah 13 cm lalu ditambah tinggi Papa. Hasilnya kemudian dibagi dua. Nilainya kemudian ditambah atau di kurangi 8,5 cm untuk memperoleh batas atas dan batas bawah.Lebih lanjut Rini mengatakan bahwa bukan berarti jika Papa atau Mama memeliki tubuh yang pendek pendek, maka anaknya pasti pendek. "Faktor keturunan hanya salah satu faktor, masih ada faktor lainnya yang dapat mempengaruhi tinggi badan anak," tutur Rini.Selain faktor keturunan, faktor yang juga berperan dalam kurangnya hormon pertumbuhan. Kurangnya hormon pertumbuhan mengakibatkan anak tidak dapat tumbuh tinggi dengan optimal.Nah, penderita biasanya memiliki berat dan panjang lahir normal serta gangguan pertumbuhan yang sudah terlihat setelah ia berusia 6 bulan. Gangguan pertumbuhan sering baru disadari orangtua setelah usia 3 tahun, karena perbedaan tinggi badan yang cukup mencolok dengen umur sebayanya akibat menurunnya kecepatan tumbuh."Jika kekurangan hormon pertumbuhan, maka diperlukan suntikan penambah hormon pertumbuhan. Semakin cepat diberikan, maka semakin mungkin anak dapat mencapai tinggi optimalnya," papar Rini.Jika menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), selain faktor keturunan dan kekurangan hormon pertumbuhan, penyebab anak memiliki tubuh yang tidak tinggi juga dikarenakan pertumbuhan janin yang terhambat, pubertas terlambat, mengalami penyakit kronis, dan penyebab lain yang tidak diketahui (idiopatik).