Tabloid-Nakita.com - Dibutuhkan keberanian dan dukungan agar anak Mama yang masih batita berani melakukan langkah pertamanya. Lalu, cara terbaik yang bisa Mama lakukan adalah dengan membiarkan ia bebas bergerak ke mana pun ia mau, asalkan aman. Berikan ia banyak waktu untuk mengeksplorasi dunia luar tanpa terkungkung di dalam kereta dorongnya—dan jauhkan ia dari exersaucer ataupun ayunan—agar ia bisa mengikuti ke mana pun tubuh sibuknya membawanya.Selain itu, ada sejumlah cara lain yang bisa Mama lakukan guna mendukungnya belajar berjalan, seperti terangkum dalam buku Caring for Your Baby and Young Child,: Birth to Age 5 (American Academy Of Pediatrics - Paperback 6th Edition – 2014) tentang kiat mendorong batita melakukan langkah pertama berikut ini:1. Menempatkan “umpan” yang disenangi.Trik yang sama untuk membujuk bayi agar mau merangkak atau berdiri, juga bisa digunakan untuk memotivasi si batita agar mulai melangkah. Tempatkan mainan kesukaannya di dekatnya tapi masih di luar jangkauannya ketika ia berdiri—misalnya, di ujung sofa sebelah kiri—dan si kecil Mama pun akan mencoba cara-cara baru guna mendapatkan mainannya tersebut.2. Membantunya mengontrol tubuh.Jika buah hati Mama bisa berdiri namun tampak takut atau ragu-ragu soal apa yang harus dilakukan selanjutnya, berarti ia masih perlu banyak latihan dalam mencari tahu cara menyeimbangkan bobot tubuh di kedua kakinya saat bergerak. Bantu ia dengan menjejerkan beberapa perabotan yang kokoh agar ia sendiri bisa kokoh berdiri saat berjalan (jika Mama belum melakukannya, pastikan meja kopi, meja TV, dan perabot lainnya yang mungkin ia gunakan untuk berjalan aman bagi anak, ujungnya tidak runcing, atau mudah goyah). Mama juga bisa mendorongnya untuk melangkah mandiri dengan memegangi kedua tangannya saat ia berjalan supaya ia tetap seimbang—yang berarti Mama harus melakukannya dengan pelan dan agak membungkuk. Tapi kegembiraan di wajahnya ketika dia menguasai gerakannya yang mandiri itu akan jauh lebih berharga ketimbang sakit punggung yang Cuma sementara. 3. Beri mainan dorong.Troli belanja kecil atau pemotong rumput kecil yang kokoh, misalnya, akan memberikan buah hati Mama kontrol saat ia mencengkeram dan mendorong benda-benda tersebut. Manfaat tambahan, benda-benda semacam itu akan memberinya topangan yang dia butuhkan saat berusaha menguatkan kedua kakinya, menyempurnakan keseimbangannya, dan meningkatkan kepercayaan dirinya. Carilah mainan yang kokoh yang dilengkapi gagang atau pegangan yang memberinya tempat bersandar, serta roda besar sehingga mainan itu tidak mudah terjungkal.4. Hindari penggunaan baby walker.Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa penggunaan baby walker bisa memperlambat perkembangan motorik anak dan menyebabkan masalah pada punggungnya. Bahkan, yang lebih buruk lagi, baby walker bisa saja terbalik atau menggelinding jatuh dari tangga, yang bisa mengakibatkan batita Mama mengalami cedera.5. Batasi waktunya saat bermain di stationary activity center.Ini adalah tempat bermain seperti kotak berpagar cukup luas di mana batita bisa mondar-mandir di dalamnya. Memang tidak berisiko membuat batita Mama terjatuh atau terkena benda keras, tapi alat bermain itu juga tidak meningkatkan keterampilan berjalan si kecil, bahkan ketika dia berdiri dan bermain sekaligus. Ingat, ia butuh mengembangkan otot dada dan lengannya agar bisa berjalan—dan bukan hanya otot kaki saja—jadi biarkan ia bermain di sana selama 30 menit, setelah itu angkat dia.6. Biarkan dia berjalan tanpa alas kaki.Mama tidak perlu membeli banyak alas kaki untuk anak batita Mama: alas kaki terbaik bagi buah hati Mama yang tengah belajar berjalan adalah tanpa alas kaki. Biarkan ia berjalan dengan bertelanjang kaki (atau, jika ingin, dengan menggunakan kaos kaki anti terpeleset), baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan yang permukaannya aman, sesering mungkin karena hal itu bisa membantunya membentuk otot di kaki dan pergelangan kakinya, membantu perkembangan lengkungan di telapaknya, dan melatih keseimbangan serta koordinasi tubuhnya. Saat menjelajah di luar ruangan, Mama bisa memberikan ia sepatu yang ringan dan fleksibel. Jangan gunakan sepatu yang tinggi atau sepatu sneakers yang menutupi bagian mata kakinya—terlalu banyak pelindung mata kaki bisa menyulitkan buah hati Mama untuk berjalan karena gerakannya menjadi lebih terbatas.7. Pahami bahwa ia butuh waktu untuk berhenti dan waktu untuk mulai.Batita yang memilih untuk asyik dengan aktivitas perkembangan lainnya—seperti memanggil nama hewan peliharaan atau melahap makanan padat karena sekarang ia sudah bisa mengambilnya dengan menggunakan jempol dan telunjuknya—mungkin akan berhenti belajar berjalan selama beberapa minggu atau bahkan 1 bulan. Atau bisa jadi buah hati Mama tengah menikmati merangkak ke sana kemari sehingga baginya berjalan sebaiknya dilakukan nanti saja. Lagipula, untuk apa berhenti merangkak guna mencoba melakukan sesuatu yang, baginya, tampak lebih lambat? Batita lain yang tengah belajar berjalan bisa saja tiba-tiba kembali merangkak setelah mengalami jatuh yang parah atau menderita sakit. Demikian sejumlah kiat mendorong batita melakukan langkah pertama yang layak untuk dicoba!