Penting Diketahui, Optimalkan Perkembangan Otak Anak Usia Prasekolah dengan Kebutuhan Nutrisi Ini

By Poetri Hanzani, Rabu, 21 Juni 2023 | 14:58 WIB
Memenuhi kebutuhan nutrisi ketika anak sudah memasuki usia prasekolah. (Pexels / Alex Green)

Nakita.id - Memenuhi kebutuhan nutrisi yang tepat bagi anak tidak hanya berhenti hingga usia 2 tahun saja.

Tetapi juga penting untuk terus berlanjut ketika sudah memasuki usia prasekolah, yaitu pada usia 3-5 tahun.

Karena faktanya, perkembangan kognitif anak terus berkembang pesat, dimana 90% perkembangan otak anak tercapai di usia 5 tahun. Ini lebih banyak daripada waktu lain dalam hidupnya.

Perkembangan otak anak sangat tergantung pada asupan nutrisi yang dikonsumsi. Untuk itu, saat anak memasuki usia prasekolah, Moms masih harus terus memperhatikan nutrisi penting bagi perkembangan otak anak.

Hal ini dikarenakan pada periode ini anak semakin aktif bermain, dan belajar hal-hal baru, sehingga kebutuhan nutrisinya menjadi lebih meningkat dari sebelumnya.

Nutrisi untuk anak usia prasekolah memiliki peranan penting untuk mendukung fisik dan kognitifnya bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Putu Ayuwidia Ekaputri, MSc in Cognitive Neuroscience mengatakan, “Dalam menunjang kesiapan anak masuk sekolah, penting bagi orangtua untuk memahami bahwa kelengkapan nutrisi yang optimal anak harus berlanjut bahkan setelah usia 2 tahun atau saat memasuki tahap prasekolah pada usia 3-5 tahun.

Pada periode ini, otak anak masih terus membutuhkan dukungan nutrisi untuk bisa berkembang dengan optimal. Sebab 90% perkembangan otak anak tercapai di usia 5 tahun, sehingga kelengkapan nutrisi menjadi pondasi penting bagi perkembangan anak di masa depan untuk jadi anak generasi maju.

Kebutuhan nutrisi penting untuk perkembangan maksimal kognitif seperti Omega-3 (DHA) dan zat besi masih sangat dibutuhkan.”

Namun perhatian orangtua di Indonesia terhadap kebutuhan nutrisi masih sering terabaikan ketika anak menginjak usia prasekolah.

Penelitian menunjukkan bahwa 8 dari 10 anak berusia 4-12 tahun di Indonesia, masih kekurangan asupan Omega-3 (DHA).

Baca Juga: Cara Mengatur Jarak Pemberian ASI dan Susu Formula untuk Bayi