Tabloid-Nakita.com - Sistem pencernaan anak yang belum sempurna, membuat ia lebih rentan mengalami diare. Diare terjadi ketika anak buang air besar lebih dari tiga kali dalam satu hari dan berbentuk cairan.
Walaupun diare bukanlah penyakit serius, namun jika dibiarkan dapat menyebabkan kematian. Bahkan di beberapa negara berkembang, diare menjadi faktor utama penyebab kematian pada anak.Untuk itu, Anda perlu tahu beberapa hal penyebab diare pada anak:1. InfeksiPenyebab utama diare pada anak adalah infeksi rotavirus. Bahkan data WHO menyebutkan bahwa 15-25% diare pada anak usia 6-24 bulan disebabkan oleh virus ini.2. Bakteri dan parasitSelain virus, diare juga disebabkan oleh bakteri dan parasit, seperti bakteri shigella, vibrio cholera, salmonella (non thypoid), Campylobacter jejuni, maupun Escherichia coli. Bakteri dapat mengganggu penyerapan makanan di usus halus ke usus besar. Proses transit yang singkat menyebabkan usus besar tak dapat menyerap air. Kondisi itulah yang membuat tinja berbentuk cairan.3. Alergi susu sapiAlergi susu sapi kerap dialami oleh anak-anak. Umumnya disebabkan karena si kecil hanya sedikit memiliki enzim laktose yang berfungsi untuk mencerna laktosa yang terkandung pada susu sapi. Jika si kecil tetap mengonsumsi susu sapi, hal itu dapat membuat ia mengalami gangguan pencernaan, salah satunya diare. Untuk menghindarinya, biasanya ibu menggantinya dengan susu kedelai.Jika diare pada anak berlangsung cukup lama dan bahkan semakin parah, sebaiknya segera bawa si kecil ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Semoga membantu ya, Bu!