Dampingi Anak Saat Mengeksplorasi Dunia Sekitarnya

By Dini, Selasa, 8 September 2015 | 03:30 WIB
Dampingi Anak Saat Mengeksplorasi Dunia Sekitarnya (Dini)

Tabloid-Nakita.com - Mama sering melarang si kecil untuk bereksplorasi? Takut anak kotor? Atau malas melibatkan diri bermain dengannya?

Sebaiknya mama mulai memberikan kesempatan bagi si kecil untuk mengeksplorasi lebih banyak, karena menurut psikolog Roslina Verauli, MPsi, eksplorasi ternyata penting bagi si kecil untuk mengenal lingkungan sekitarnya. Bebas bereksplorasi bukan berarti tidak diawasi lo, Ma. Namun jika si kecil lebih bebas dalam mengeksplorasi dunia sekitarnya, setidaknya ia bisa tahu mana yang baik dan mana yang tidak untuk dirinya.

Untuk itu, dampingi anak saat mengeksplorasi dunia sekitarnya. Keterlibatan Anda sangat penting, karena membuat kegiatan bermain anak menjadi optimal. Mengapa? Karena orangtua jauh lebih paham tentang dunia dan lingkungan sekitar, sehingga mampu membimbing dan mengarahkan anak. Hal ini tidak akan ia dapatkan jika hanya bermain dengan teman sebayanya.

“Riset membuktikan, 7 dari 10 ibu mengajak anak untuk bereksplorasi dengan cara belajar sambil bermain agar anak tumbuh cerdas,” ungkap Vera, saat talkshow “Tumbuh dan Menjelajah Lebih Lagi Bersama Bebelac” di Kembang Goela Restaurant, Rabu (2/9) lalu.

Dengan banyak mengenal dunia sekitarnya, si kecil menjadi cepat tanggap melihat segala sesuatu. Kemampuan dalam berbahasanya lebih berkembang, memiliki kecerdasan yang kreatif dan pertumbuhan fisik yang optimal, serta manfaat sosial yang tak akan pernah bisa ia beli.

Secara emosional pun si kecil akan cenderung positif dan percaya diri dalam berinteraksi dengan orang lain. Ia juga akan mudah merasa nyaman dan beradaptasi, serta terlatih untuk bersikap mandiri. Dengan banyaknya manfaat yang si kecil dapatkan dengan bereksplorasi, secara tidak langsung ia mendapatkan cukup bekal untuk masa depannya kelak.

Mengeksplorasi dunia sekitar bersama orangtua membuat anak merasa bahagia. Hormon bahagia yang dirasakan oleh tubuhnya kemudian  akan menghambat hormon-hormon stres. Hormon bahagia juga memicu berubahnya kandungan gula dalam darah yang memberikan nutrisi pada otak, sehingga proses belajar pada saat itu menjadi optimal.

Tak perlu menunggu sampai si kecil masuk sekolah untuk mengajaknya mengenal lingkungan. Menurut Vera, si kecil sudah bisa diajak mengeksplorasi lingkungannya sejak usia 2 tahun atau lebih. Karena pada usia yang disebut “the play years” inilah, si kecil telah memiliki kemampuan berjalan dan berbicara. Saat itu pula ia mulai belajar mengeksplorasi lingkungan sekitarnya.

Ardiansyah Putra