Mengatasi Sembelit Pada Anak

By Puri, Senin, 31 Agustus 2015 | 08:00 WIB
Mengatasi Sembelit Pada Anak (Puri)

Tabloid-Nakita.com - Sembelit memang dapat menyerang siapa saja, termasuk bayi. Sembelit pada bayi disebabkan oleh sistem pencernaan bayi yang belum siap menerima makanan padat. Biasanya ia akan terlihat rewel dan merasa kesakitan saat akan buang air besar, bentuk tinjanya juga akan kering dan berbentuk butiran kecil-kecil. Jika demikian, bagaimana mengatasi sembelit pada anak?Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada 3 cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi sembelit pada anak. Berikut caranya!1. Hal pertama yang harus Ibu lakukan adalah dengan mengevakuasi tinja yang sudah menumpuk di dalam usus besar bayi selama beberapa hari. Biasanya dokter akan melakukan cara klisma atau enema dengan gliserin untuk mengeluarkan tumpukan tinja.2. Anak akan diberikan pengobatan rumatan yang bertujuan untuk mencegah tinja supaya tidak keras dan membuat si kecil tidak menahan tinjanya. Pengobatan rumatan harus diberikan paling sedikit 2 minggu dan bahkan kadang-kadang 1 sampai 3 bulan. Cara melakukan pengobatan ini adalah dengan memberikan cairan yang cukup paling tidak 1 liter sehari, pemberian serat yang cukup, pijatan di perut searah dengan jarum jam untuk merangsang gerakan usus besar.Bila bayi sudah memakan makanan padat, perbanyak konsumsi buah-buahan seperti pure pepaya, apricot, dan pir atau air putih dan sari buah apel. Selain itu, berikanlah buah buahan selain pisang dan apel, berikan susu dengan takaran yang sesuai, sambil dilakukan massage diperut dengan minyak telon atau baby oil dari arah kanan bawah ke kanan atas dilanjutkan ke kiri atas lalu kiri bawah, secara rutin 15 kali sehari.Toilet training juga diperlukan untuk mengembangkan refleks gastrokolik dan selanjutnya akan membangkitkan refleks defekasi. Sebagian besar anak telah siap memulai toilet training pada usia 18 bulan hingga 3 tahun. Toilet training dilakukan dengan cara anak diminta duduk sebentar sekitar 3- 5 menit di toilet atau mainan yang berbentuk toilet, 15 menit setelah makan pagi atau siang.Pada awalnya anak tidak ditargetkan untuk berhajat saat toilet training, karena hal itu malah akan membuat stres si anak, yang penting adalah anak bisa duduk dulu sebentar dan dilakukan secara teratur setiap hari. Salah satu cara untuk tetap mejaga kepatuhan terapi adalah menstimulasi anak yang telah berhasil dalam kegiatan ini dengan pemberian hadiah.3. Mencari tahu penyebab terjadinya sembelit pada anak.