Bayi Menangis Usai Menyusu, Apakah Harus Diberi Susu Lagi?

By Nita Febriani, Kamis, 3 Agustus 2023 | 15:36 WIB
Bayi menangis saat susunya habis (Pexels / Sarah Chai)

Bayi yang terus-menerus ingin menyusu atau bahkan menangis saat dotnya habis, bisa jadi karena memang masih lapar.

Bayi kerap terlihat sangat bernafsu untuk menyusu adalah hal yang umum terjadi pada bayi baru lahir.

Fenomena ini dikenal dengan istilah "cluster feeding" atau "clustering" dan biasanya terjadi pada bayi dalam beberapa minggu pertama setelah lahir.

Bayi baru lahir mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, terutama pada otak dan sistem saraf.

Saat bayi aktif dan sering menyusu, ini bisa meningkatkan produksi hormon pertumbuhan yang membantu perkembangan sel-sel otak dan sistem sarafnya.

Namun harus diperhatikan bagi para orangtua agar tidak 'over-feeding' karena terlalu banyak minum susu.

Hal ini lah yang kerap dikhawatirkan oleh banyak orangtua terutama yang baru menyusui pertama kalinya.

Terkait dengan ini, dr. Fitra Sukrita Irsal, IBCLC Dokter Umum Konselor Laktasi Rumah Sakit Pondok Indah menjelaskan, untuk pemberian susu bayi mungkin pada prinsipnya sama.

Baik dia menyusui secara langsung maupun melalui botol karena beberapa alasan.

 "Apakah dia menyusu langsung atau tidak, yang terpenting adalah lihat tanda tanda laparnya.

Jadi ketika bayi mulai terbangun, menarik tangannya ke muka, mengeluarkan suara-suara (tangis lapar), dan badannya tidak rileks itu tandanya bayi lapar," jelas dr. Fitra.

Baca Juga: Cara Aman Mengatasi Bayi Tersedak ASI Saat Menyusui, Ikuti Langkah Ini

Membaca tanda-tanda lapar pada bayi bisa dilakukan dari bulan pertama bayi lahir, Moms.

Perhatikan tanda ini untuk menentukan kapan bayi lapar dan harus diberi ASI serta kapan bayi kenyang dan sudah cukup ASI.

Pasalnya, kebutuhan bayi untuk mengisap payudara ada nutritive sucking yang memang ditujukan untuk pemenuhan nutrisi serta ada pula non-nutritive sucking dimana bayi hanya ingin memuaskan keinginan mengisapnya.

Maka dari itu, bisa jadi ketika susu di dot habis tapi bayi masih menangis mungkin ia masih memerlukan non-nutritive sucking-nya.

Batasan yang menurut dr. Fitria penting untuk diperhatikan adalah penyesuaian dengan berat badan bayi.

"Perhatikan apakah berat badan bayi sudah sesuai atau belum.

Bisa jadi berat badan bayi mungkin kurang optimal jadi minumnya banyak," tambahnya.

Selain itu, fase growth-sprut atau percepatan pertumbuhan juga salah satu hal yang membuat bayi minum banyak ASI.

"Seperti di umur dua minggu, enam minggu, serta tiga bulan biasanya bayi menyusunya bisa panjang. Bisa jadi saat minum dari botol pun jadi dua kali lipat dari biasanya.

Itu memang tidak apa-apa, sudah biasa terjadi di Fase growth-sprut, jika dibatasi malah nanti berat badanya tidak optimal," terang dr.Fitria dalam RSPI Exclusive Media Interview pada Kamis (3/8/2023). 

Meski begitu dr. Fitria tetap menyarankan Moms untuk berkonsultasi dengan dokter anak apabila berat anak sudah berlebih maka perlu diantisipasi dengan solusi yang lain.

Baca Juga: Moms Wajib Tahu Tanda Bayi Kurang ASI dan Cara Aman Mengatasinya