Tabloid-Nakita.com - Membuat batita mau potong rambut bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan kesabaran dan usaha yang besar untuk membujuknya. Oleh karena itu, tak heran jika saat ini banyak salon potong rambut anak yang didesain khusus, seperti tempat duduk mobil-mobilan dan banyak mainan agar si kecil tidak bosan saat rambutnya dipotong.Namun, tak banyak juga batita yang jika rambutnya sedang dirapikan atau dibersihkan menangis atau memberontak. Kondisi tersebut adalah wajar karena sejatinya si kecil enggak mau diam, salah satu sebabnya adalah rasa takut. “Umumnya anak takut terhadap alat yang digunakan, yaitu gunting rambut dan pemotong kuku,yang berbentuk runcing. Atau kalau pembersih telinga, bisa juga karena bentuknya seperti tusukan, padahal sebenarnya tidak berbahaya,” demikian menurut Melok Roro Kinanthi, M.Psi, dosen dan psikolog dari Fakultas Psikologi Universitas YARSI, Jakarta. Belum lagi tanpa sadar, Mama kerap meminta seperti ini, “Ayo, Adek duduknya tenang. Jangan gerak-gerak, nanti ketusuk, lo.” Nah, tambah takutlah si batita.Kalaupun Ibu meminta tolong pada ahlinya, seperti kapster/hairdresser, mengajak batita ke salon juga bukannya tanpa risiko. Situasi baru yang ditemuinya berpotensi membuatnya takut: ruangan yang tidak familiar, orang-orang yang tidak dikenal, aroma yang “aneh”, atau alat-alat yang belum pernah dilihat sebelumnya plus bunyi-bunyinya yang sering kali bising. Terutama bagi anak yang belum pernah diajak ke salon, hal-hal baru ini kerap menimbulkan “kecurigaan” dalam pikirannya.Penyebab lain batita sulit diajak potong rambut, potong kuku, dan membersihkan telinga adalah karena ia harus berdiam diri sementara waktu. Ingat, usia batita adalah masa-masa yang paling aktif. Bagi mereka, duduk diam bisa jadi persoalan serius. Apalagi jika Ibu memotong rambut atau kukunya ketika ia sedang asyik bermain.Wah, yang terjadi justru si kecil akan protes berat, ngambek, bahkan menangis. Sebaliknya, ketika mereka mengantuk atau lapar, urusan memotong rambut juga jadi sulit karena si batita tidak bakalan mau diajak kompromi. Jadi, selain rasa takut dan masa-masa yang selalu bergerak, lapar dan mengantukpun bisa jadi penyebab.