Tabloid-Nakita.com - Menurut Centers for Disease Control and Prevention di Amerika Serikat, pemakaian car seat untuk si kecil dapat mengurangi risiko kematian karena kecelakaan mobil hingga 71% pada bayi dan hingga 54% pada balita umur 1—4 tahun. Bagaimana dengan di Indonesia? Sudahkah Ibu dan Papa menyadari manfaatnya?Car seat merupakan kursi khusus yang didesain untuk dipasang di dalam mobil. Tujuannya tentu saja untuk menjaga keamanan dan keselamatan anak selama berkendara. Namun, di Indonesia pemakaiannya belum terlalu populer, sama seperti pemakaian helm maupun sabuk pengaman yang sering kali diabaikan. Padahal, pemakaian car seat dapat mengurangi risiko kematian karena kecelakaan mobil.Batita di Indonesia, saat dalam perjalanan dengan naik mobil, kebanyakan masih digendong atau dipangku oleh anggota keluarga lainnya. Ini tentu tak lepas dari belum terbiasanya kita menggunakan sabuk pengaman di mobil. Apabila hal tersebut sudah menjadi kebiasaan, maka kita pun akan memikirkan pemakaian sabuk pengaman untuk anak, yang—jika ukuran fisiknya belum dapat menggunakan sabuk pengaman—diwakili oleh pemakaian car seat yang tepat.Pemakaian car seat, selain lebih terlindungi keselamatannya, anak yang sudah terbiasa duduk di car seat selama perjalanan, akan terbiasa pula untuk mengendalikan gerakannya, juga mandiri untuk membantu dirinya tetap tenang selama perjalanan.Selain itu, car seat juga dapat membantu mengendalikan tingkah laku batita yang tak mau diam saat berkendara. Bayangkan, kalau batita tak duduk di car seat, hal ini berisiko membahayakan dirinya, semisal berdiri dan meloncat-loncat selama kendaraan melaju atau mengeluarkan anggota badan dari kendaraan.Namun, Ibu dan Papa harus lebih memerhatikan kebersihan mobil karena jika Ibu dan Papa menyepelekannya maka akan berdampak negatif untuk kesehatan si kecil. Hasil penelitian yang dilakukan oleh University of Birmingham, Inggris telah menemukan bahwa kabin mobil sangat banyak mengandung bakteri dan jamur berbahaya. Area kaki menjadi wilayah paling kotor dan jarang dibersihkan, mengandung ribuan kuman per cm persegi.Kondisi tersebut berpotensi mengandung banyak kuman dan bakteri. Bahkan tingkat kotornya lebih ekstrem, dua kali lebih banyak dibandingkan kuman di toilet. Lebih detail, baby car seat rata-rata mengandung 100 kuman per cm persegi, bandingkan dengan toilet yang rata-rata punya 50 kuman per cm persegi. Kuman dan bakteri itu dikhawatirkan membawa penyakit seperti bakteri E Coli atau Salmonella.