Nakita.id - Konflik antara anak-anak adalah bagian normal dari pertumbuhan mereka.
Namun, ketika anak-anak bertengkar dengan teman-teman mereka, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah orangtua seharusnya ikut campur atau membiarkan mereka menyelesaikan masalah sendiri.
Artikel ini akan membahas apakah, kapan, dan bagaimana orangtua sebaiknya ikut campur dalam konflik anak-anak.
Kapan Orangtua Sebaiknya Ikut Campur?
1. Konflik Fisik atau Potensial Cedera
Jika pertengkaran anak-anak berpotensi mengarah pada kekerasan fisik atau cedera, orangtua harus segera campur tangan.
Keamanan anak adalah prioritas utama.
2. Bullying atau Pelecehan
Jika konflik melibatkan perilaku bullying atau pelecehan dari satu pihak ke pihak lain, orangtua perlu terlibat untuk menghentikan perilaku tersebut dan melindungi anak mereka.
3. Keterlibatan Guru atau Sekolah
Jika konflik berlanjut di sekolah dan guru melibatkan orangtua, maka orangtua sebaiknya mendengarkan informasi dari guru dan bekerja sama dengan sekolah untuk menyelesaikan masalah tersebut.
4. Tidak Ada Resolusi
Jika anak-anak tidak mampu menyelesaikan konflik mereka sendiri dan konflik tersebut terus berlanjut, orangtua mungkin perlu ikut campur untuk membantu mereka mencari solusi.
Cara Orangtua Ikut Campur dengan Bijak
1. Dengarkan dengan Empati
Ketika anak berbicara tentang konflik mereka, dengarkan dengan penuh perhatian dan empati. Biarkan mereka merasa didengar dan dipahami.
2. Ajarkan Keterampilan Penyelesaian Konflik
Ajarkan anak-anak keterampilan penyelesaian konflik seperti berbicara dengan sopan, mendengarkan dengan baik, dan mencari solusi bersama.
3. Fasilitasi Pembicaraan
Jika mungkin, ajak anak-anak untuk duduk bersama dan berbicara tentang masalah mereka.
Baca Juga: Dampak Bertengkar dengan Suami Saat Hamil, Inilah yang Tidak Disadari