Anak Sering BAB di Celana Saat di Sekolah

By Dini, Senin, 11 April 2016 | 03:00 WIB
Anak Sering BAB di Celana Saat di Sekolah (Dini)

Tabloid-Nakita.com - "Saya sering mendapat laporan dari guru sekolah, anak saya (5) sering BAB di celana. Saya sudah kasih tahu agar jangan BAB di celana, mulai dengan cara halus sampai dihukum, tetap saja begitu. Ada apa dengan anak saya, ya, Bu?" (Sri Ningsih, Semarang)

Wah, repot juga ya kalau anak sering berak di celana meski sudah sekolah. Simak penjelasan psikolog Dra. Mayke S. Tedjasaputra, MSI, berikut ini:

Anak-anak yang BAB tidak pada tempatnya, digolongkan mengalami encopresis. Ciri-ciri encopresis:a) Berulang kali BAB di celana atau di lantai, dilakukan secara sengaja atau tidak sengaja.b) BAB di celana/di lantai terjadi setiap bulan dan paling tidak terjadi selama 3 bulan berturut-turut.c) Usia anak 4 tahun ke atas atau pada anak yang mengalami keterlambatan perkembangan usia mental anak paling tidak 4 tahun.d) BAB tersebut terjadi bukan karena anak mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Menurut data statistik, encopresis lebih banyak terjadi pada anak laki-laki dengan prevalensi 1% dari anak usia 5 tahun yang mengalami encopresis.

Stres psikososial dapat menjadi pencetus anak berak di celana, misalnya anak merasa cemas ketika masuk sekolah, atau karena lahirnya adik, pertengkaran atau perpisahan orangtua, dan peristiwa lain yang membuat anak merasa cemas. Faktor lain adalah latihan BAB tidak tepat, dalam artian orangtua terlalu keras, memaksa dan menghukum anak kalau dia tidak BAB di toilet; atau sebaliknya latihan BAB yang diberikan oleh orangtua tidak konsisten.

Sebelum mencari bantuan ahli, coba cari tahu apa gerangan yang membuat anak cemas ketika berada di sekolah. Mama perlu bekerja sama dengan guru, menanyakan bagaimana perilaku anak di kelas. Apakah dia mampu mengikuti kegiatan yang diintruksikan oleh guru? Bagaimana relasi dengan guru, dengan teman? Bagaimana kemampuan anak dalam mengikuti kegiatan di kelas?

Selain itu Mama dan Papa perlu menelusuri, adakah perubahan tertentu di lingkungan rumah? Atau, bagaimana latihan BAB yang pernah Mama terapkan pada anak?

Coba lebih mendekatkan diri dengan anak. Ajaklah dia melakukan permainan bersama, misalnya bermain peran, bermain petak umpet, melempar dan menangkap atau menendang bola. Ajaklah dia bermain bersama teman-teman sebayanya, dan fungsi Mama sebagai fasilitator; siap menjawab pertanyaan anak, membantu ketika mereka mengalami kesulitan, menjaga kalau-kalau anak-anak bertengkar yang membahayakan.

Dari penelusuran Mama mengenai penyebab kecemasan anak, mudah-mudahan tidak ada lagi laporan bahwa anak berak di celana saat di sekolah.

(*)