Tabloid-Nakita.com – Membuat rutinitas bayi usia 6 bulan memang tergantung dengan kondisi anak masing-masing. Namun, Mama perlu mengetahui kebutuhan-kebutuhan dasar bayi usia tersebut agar menyesuaikan apa yang menjadi rutinitasnya sehari-hari. Kebutuhan yang terpenuhi akan membantu menunjang tumbuh dan kembang anak. Baca juga: Ini bahaya memberi pisang bayi usia 0 hingga 6 bulan
Sebagian besar bayi usia ini membutuhkan ASI hingga 32 ons dalam waktu 24 jam. Pada masa ini, anak akan mulai diperkenalkan dengan makanan padat. Namun, ASI masih menjadi unsur utama sebagai asupan gizinya. Mama bisa memberikan bubur makanan seperti labu dan pisang. Atau makanan dengan tekstur seperti bubur yang tentunya aman untuk dikonsumsi bayi.
Sementara untuk masalah tidur, bayi di usia ini membutuhkan 14 jam tidur termasuk tidur malam dan siang hari. Biasanya bayi mengambil waktu tidur siang dua hingga tiga kali. Di usia ini pula, masalah terbangun di malam hari karena lapar sudah tidak terjadi. Si kecil mulai mampu membedakan waktu-waktu menyusui seperti memaksimalkan waktu menyusui di siang hari.Baca juga: 11 cara agar bayi tidur nyenyak
Terbangun di malam hari biasanya disebabkan oleh ketidaknyamanan lain yang ia rasakan. Mama bisa mulai membiasakan waktu tidurnya agar terbiasa hingga di kemudian hari. Cobalah untuk membuat rutinitas waktu tidur dengan membuat rutinitas sebelum tidur. Mengatur waktu makan juga sangat membantu untuk mengatur tidurnya. Usahakan pula mengurangi kebisingan di malam hari agar ia tidur dengan nyenyak.
Pada masa ini, bayi juga membutuhkan stimulus ototnya. Untuk itu, sangat penting untuk mengajaknya bermain dan mengembangkan keterampilan baru. Di usia 6 bulan, si kecil akan mulai berinteraksi pula dengan Mama dan Papa. Cobalah untuk banyak bermain dengannya atau menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan dengan kereta dorong bersamanya.Baca juga: Rambu-rambu pemberian MPASI
Rutintas bayi usia 6 bulan sudah tidak diisi dengan tidur dan makan saja. Mama bisa menyelipkan aneka kegiatan menyenangkan bahkan olahraga. Kegiatan tersebut tidak hanya mengasah perkembangan otak dan fisiknya. Menjalin ikatan erat antara orangtua dan anak dapat terjalin dengan aneka kegiatan bersama anak.
(Niken/New Kids Center)