Tabloid-Nakita.com – Flu singapura atau yang dalam bahasa medis disebut Foot, Mouth and Hand Disease ini sangat mudah menular. Rajin mencuci tangan menjadi cara mencegah terbaik penyakit ini. Virus yang berasal dari enterovirus dapat dengan mudah berpindah-pindah. Lalu, bagaimanakah gejala flu singapura pada anak? Mama perlu mengetahui agar tidak salah menduga penyakit.Baca juga: Ini beda gejala flu burung dan flu biasa
Virus ini sendiri hidup di saluran pencernaan. Hal tersebut terjadi karena kotoran masuk melalui mulut dan biasanya terjadi pada tangan yang terkena kotoran. Anak usia 1 hingga 4 tahun sangat rentan terkena penyakit ini jika berada di tempat-tempat umum. Penyakit ini sangat sering terjadi di tengah musim pancaroba. Penyakit ini juga tidak berhubungan dengan unggas atau lainnya. Tidak terbiasa bersih menjadi penyebab flu singapura.
Flu singapura ditandai dengan sakit di tenggorokan, lidah, gusi, langit-langit mulut dan di dalam pipi. Biasanya ada tanda kemerahan dan terkadang merasa sakit perut seperti orang maag. Telapak tangan dan kaki juga biasanya mengalami kemerahan dan ruam, seperti bintik-bintik kecil.
Menjadi sulit bagi Mama untuk mengetahui nyeri yang terjadi di dalam tubuh terutama jika si kecil belum mampu mengkomunikasikan. Namun, Mama perlu waspada jika si kecil mulai menolak makanan dan minuman. Itu bisa jadi tanda bahwa tenggorokannya sakit sehingga ia malas untuk menelan.Baca juga: Mengenal flu singapura
Gejala flu singapura pada anak juga ditandai dengan demam yang disertai nyeri otot. Anak juga menjadi mudah marah dan lebih sulit tidur dibanding biasanya. Untuk meredakan sakit tenggorokan, anak jadi lebih sering mengeluarkan air liur. Gejala penyakit ini memang sangat mirip dengan gejala penyakit pada umumnya. Namun, jika terjadi lebih dari 3 hari Mama harus segera membawanya ke dokter.
Perawatan medis oleh dokter menjadi cara ampuh untuk menyembuhkan flu singapura. Selain itu, dokter juga memberikan obat kumur untuk meredakan sakit tenggorokan. Mama juga bisa mengatasi bintik dan luka yang muncul dengan mengompresnya dengan air hangat. Menjaga anak untuk tidak dehidrasi juga menjadi hal yang penting. (Niken/Kids Health)