Ternyata Tidak Boleh Mencampurkan ASI dengan Susu Formula. Ini Penjelasan Ahlinya

By Dok Grid, Selasa, 21 Januari 2025 | 14:39 WIB
Moms bisa cek penjelasan berikut terkait boleh atau tidaknya mencampurkan ASI dengan susu formula menurut ahli gizi. Pastikan jangan sampai terlewat, ya. (Nakita.id)

Nakita.id - Selama 6 bulan pertama setelah lahir, bayi diharuskan mendapat ASI eksklusif dari ibunya.

Kemudian, memasuki usia 6 bulan, bayi diharapkan sudah bisa dikenalkan pada MPASI sesuai usia dan teksturnya.

Selama pemberian ASI eksklusif, Moms sangat tidak disarankan untuk mencampurkan ASI dengan susu formula.

Hal ini juga disampaikan langsung oleh Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS selaku Guru Besar Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia.

“Kalau setelah usia 1-2 tahun ya silakan saja (mencampurkan ASI dengan susu formula).

Tapi sebelum usia 6 bulan, hanya air susu ibu atau ASI. Itu yang terbaik,” ujar Prof. Hardin dengan tegas saat ditanya eksklusif oleh Nakita, Kamis (19/10/2023).

Baca Juga: Mitos atau Fakta Payudara Kecil Menandakan ASI Keluar Sedikit? Ini Penjelasan Ahli

“Karena, tidak hanya sekadar zat-zat gizi yang disediakan kekebalan tubuh.

Ada juga disana kasih sayang serta bonding antara ibu dan anak terjadi kalau bayi tadi diberikan ASI oleh ibunya. Bukan diberikan oleh ibu yang lain,” terang Prof. Hardin.

Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS selaku Guru Besar Ilmu Gizi IPB dan Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia.

Komposisi Makanan yang Harus Ada di Masa 1000 Hari Pertama Kehidupan

Sebagai informasi, 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) dimulai dari masa janin terbentuk hingga bayi berusia 2 tahun.

Menurut Prof. Hardin, tentunya persentase dari total energi itu berasal dari makanan protein.

"Itu (protein) lebih tinggi dibandingkan yang makanan berlemak, karena ini untuk pembentukan janin," ungkap Prof. Hardin.

"Nanti setelah lahir dan sudah berusia 2 tahun, persentase proteinnya bisa dikurangi kemudian persentase lemak baiknya ditingkatkan," lanjutnya menerangkan.

Anjuran ini sebenarnya sudah mengikuti anjuran dari Kementerian Kesehatan, yang disebut 'Isi Piringku' atau 'Piring Makanku', dimana separuhnya adalah karbohidrat dan lauk pauk, sedangkan separuhnya lagi adalah sayur dan buah.

"Nah, ketika hamil, porsi lauk pauknya harus relatif seimbang dengan karbohidrat, dan lemaknya dibatasi.

Tapi, ketika nanti anak berusia 2 tahun, proteinnya dikurangi karena sudah diberikan ASI eksklusif sebelumnya," lanjutnya menerangkan.

Prof. Hardin menyebut, di dalam ASI eksklusif sendiri terdapat 50% lemak sebagai sumber energi, sehingga ketika bayi sudah mulai MPASI, diperlukan adanya peningkatan asupan lemak baik.

Baca Juga: Tips Berperan Sama Menjadi Ayah ASI, 10 Langkah Ini Bisa Dads Lakukan