Anak Kurang Minum Berisiko Terkena Penyakit Kronis

By Gisela Niken, Rabu, 16 Maret 2016 | 07:00 WIB
Anak Kurang Minum Berisiko Terkena Penyakit Kronis (Gisela Niken)

Tabloid-Nakita.com – Pasti Mama sudah mengetahui bahwa minum air putih adalah kebiasaan yang baik. Namun, banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya sering mengalami dehidrasi terutama anak-anak. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Indonesian Hydration Working Group (IHWG) dari Universitas Indonesia memaparkan akibat jika anak kurang minum.Baca juga: Normalkah Pipis Anak? 

Kurang minum atau biasa disebut dehidrasi mengakibatkan darah menjadi kental. Hal tersebut juga memicu terjadinya kenaikan tekanan darah. Tak hanya itu, kebiasaan air minum anak-anak juga mengalami pergeseran.

“Anak-anak zaman sekarang lebih senang minum minuman yang mengandung gula di dalam kemasan,” ujar dr. Shanty Olivia F. Jasirwan, SpOG, salah seorang tim peneliti di sela-sela Indonesian Hydration & Health Conference, Rabu (16/3), di kawasan Kuningan, Jakarta.

Menurutnya, kebiasaan tidak senang minum air putih mengakibatkan anak jadi terbiasa senang mengonsumsi gula. Padahal, WHO telah memberikan batasan asupan kalori khususnya gula yang didapat dari minuman dan makanan. Dari asupan makanan dan mnuman setiap hari, hanya 10% yang boleh mengandung gula.

Tingginya asupan kalori tersebut rentan mengakibatkan kegemukan. Kegemukan itulah yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit tidak menular seperti diabetes, jantung, dan hipertensi. Dampak tersebut mungkin baru dirasakan jangka panjang. Namun, Mama perlu mewaspadai sebab kondisi saat ini sangat berpengaruh pada kesehatan di kemudian hari.

“Kita juga perlu waspada karena penyakit tidak menular dan kronis ini semakin dialami oleh orang dengan usia muda,” ujar dr. Olivia.

Padahal, anak-anak juga membutuhkan asupan air putih lebih banyak dibandingkan orang dewasa. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan fisiologis seperti komposisi metabolisme dan derajat kematangan sistem pengaturan air dan elektrolit. Metabolisme air juga sangat berbeda. Anak, khususnya bayi, punya kecepatan metabolisme yang tinggi sehingga anak dan bayi rentan memiliki kekurangan cairan. Anak-anak yang lebih aktif turut memengaruhi tingginya kebutuhan air.

Tidak hanya berpengaruh pada kesehatan di masa depan, anak kurang minum juga berakibat sulit konsentrasi di sekolah. Air sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk melancarkan peredaran darah khususnya ke otak. Kemampuan anak belajar juga menurun ketika tidak minum air putih yang cukup. Selain itu, minuman kemasan yang mengandung soda juga mengandung asam karbonat yang dapat menipiskan lapisan email gigi dan memicu kerusakan gigi.Baca juga: Jarang Pipis, Tanda Bayi Terkena Dehidrasi Berat 

Akibat jika anak kurang minum memang sangat besar bagi kesehatannya. Mama perlu memastikan anak minum cukup setiap hari. Kementerian Kesehatan telah merekomendasikan seluruh masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi minimal 8 gelas setiap hari. Perhatikan pula gejala-gejala dehidrasi pada anak seperti kulit kering serta urin yang berwarna kuning pekat.

(Niken)