Kini, Anak-anak di Halmahera Utara Punya Perpustakaan Keliling

By Dini, Minggu, 13 Maret 2016 | 01:30 WIB
Kini, Anak-anak di Halmahera Utara Punya Perpustakaan Keliling (Dini)

Tabloid-Nakita.com - Di akhir pekan, anak-anak mungkin sudah menagih janji Mama untuk main ke mall, main game, makan di restoran favorit, dan nonton Kungfu Panda 3. Namun kemewahan seperti ini barangkali tak terbayangkan oleh anak-anak di Halmahera Utara, Maluku Utara. Jangankan pergi ke mall, mendapatkan buku bacaan yang layak saja sudah menjadi kemewahan bagi mereka.

Menurut data Wahana Visi Indonesia (WVI), sebanyak 40 persen anak di atas 10 tahun di Kabupaten Halmahera Utara belum lancar baca-tulis. Bahkan, banyak anak kelas 6 SD yang belum mampu membaca dan menulis. Rata-rata anak baru bisa membaca saat duduk di kelas 3-4 SD, demikian keterangan dari pihak sekolah.

Kondisi ini dipicu oleh sulitnya kondisi geografis Kabupaten Halmahera Utara yang terletak di Indonesia Timur, sehingga membuat kawasan ini tak mudah dijangkau. Akibatnya, buku-buku dan alat penunjang belajar anak sulit didapatkan. Kalaupun ada, harganya mahal dan hanya bisa didapat di ibukota kabupaten, Tobelo. Padahal, banyak desa yang letaknya cukup jauh dari Tobelo.

Untuk itulah, Wahana Visi Indonesia  mengajak The Body Shop meluncurkan Mobil Sahabat Anak (MSA) di kantor WVI, Jl. KH. Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Kamis (3/3) lalu. Mobil ini merupakan fasilitas perpustakaan keliling yang dilengkapi dengan buku-buku pelajaran dan ilmu pengetahuan, serta TV, VCD, DVD, dan tape untuk memutarkan film-film ilmu pengetahuan.

"Tingkat keikutsertaan anak untuk sekolah sebenarnya tinggi. Sebanyak 99,9% anak ada di tingkat SD. Tapi masuk SMP, mulai turun. Tingkat drop out-nya sebesar 31,7%. Penyebabnya karena kurangnya buku bacaan, sehingga walaupun lulus SD tapi kemampuan membaca sangat rendah dan tetap diluluskan," papar Beatrice Mertadiwangsa, Donor Acquisition Manager WVI.

Yang menyedihkan, para orangtua rata-rata belum terlalu sadar manfaat pendidikan karena faktor ekonomi. Banyak anak yang kemudian harus berhenti bersekolah karena harus membantu orangtuanya bekerja. Oleh karena itu, anak-anak usia balita hingga 18 tahun, serta orangtua mereka, adalah target penerima manfaat dari MSA. Terutama anak-anak yang berada dalam Kelompok Belajar Anak dampingan kantor wilayah WVI Halmahera Utara yang berjumlah 617 anak. Selain itu, MSA juga akan melayani anak-anak lain di 33 desa layanan WVI sebanya 3.195 orang.

Ada tim education specialist yang akan menyeleksi buku-buku yang disediakan di MSA. Banyak di antara buku-buku tersebut yang merupakan buku fiksi, karena buku ilmiah dinilai terlalu berat buat anak. Buku fiksi dengan banyak gambar tentu akan menarik minat anak, karena bagaimana pun tujuan MSA ini adalah untuk membiasakan anak membaca.

"Selain itu juga ada buku-buku masak untuk orang dewasa. MSA juga akan didampingi petugas operasional yang akan mengarahkan anak-anak dan orangtua untuk memilih buku bacaan yang tepat," ujar Beatrice.

Rika Anggraini, GM Corporate Communication The Body Shop, menambahkan, "Mobil ini juga bermanfaat bagi ibu dan bapak-bapaknya karena mereka juga butuh bacaan. Mobil ini terintegrasi dengan kegiatan lain seperti Posyandu. Sehingga, orangtua yang ingin memeriksakan anaknya bisa menambah wawasan."

Akan ada pelatihan-pelatihan seperti membuat makanan sederhana yang bisa diikuti para orangtua. Dengan demikian, orangtua dan anak mau terlibat dengan kegiatan ini, dan dengan sendirinya akan terus meningkatkan motivasi belajar mereka.

Peluncuran MSA ini menandai kerjasama yayasan kemanusiaan mitra World Vision International ini dengan The Body Shop yang sudah berlangsung empat tahun. Tahun ini, kedua mitra bekerjasama membangun PAUD Ceria di Sambas dan perlengkapan sekolah untuk 420 anak di Merauke.

Mama ingin memberikan donasi untuk program-program WVI? Mama bisa membuka www.wvindonesia.org, atau www.wahanavisi.org/gift-catalogue. Ada beberapa program yang bisa di-support oleh masyarakat, baik individual maupun korporasi. Bisa berupa donasi Rp 100.000, atau donasi buku, dengan lebih dulu berkonsultasi mengenai jenis buku yang bisa disumbangkan.

(Dini)