Tak Lagi Keliru, Ketahui Perbedaan Pupuk Organik dan Anorganik untuk Tanaman

By Poetri Hanzani, Selasa, 23 Januari 2024 | 08:57 WIB
Perbedaan pupuk organik dan anorganik untuk tanaman. (freepik / jcomp)

Nakita.id - Pertanian modern menuntut kita untuk lebih memahami kebutuhan tanaman dan memilih pupuk yang tepat guna mendukung pertumbuhan optimal.

Dalam konteks ini, perdebatan antara pupuk organik dan anorganik sering menjadi fokus utama.

Berikut perbedaan antara keduanya serta dampaknya terhadap tanaman dan lingkungan.

Perbedaan Pupuk Organik dan Anorganik untuk Tanaman

1. Pupuk Organik: Ramah Lingkungan dan Nutrisi Bertahap

Pupuk organik merupakan bahan yang berasal dari sumber organisme hidup, seperti kompos, pupuk kandang, atau limbah organik lainnya.

Keuntungan utama pupuk organik adalah ramah lingkungan. Proses dekomposisi bahan organik dalam pupuk ini membutuhkan waktu, sehingga nutrisi dilepaskan secara bertahap.

Ini membantu mencegah peningkatan kadar garam dalam tanah yang dapat merugikan pertumbuhan tanaman.

2. Pupuk Anorganik: Konsentrasi Tinggi dan Respons Cepat

Sebaliknya, pupuk anorganik dibuat dengan menggunakan bahan kimia sintetis. Kelebihan utama pupuk anorganik adalah konsentrasi nutrisi yang tinggi dan respons cepat.

Tanaman dapat segera menyerap nutrisi ini, menghasilkan pertumbuhan yang lebih cepat.

Namun, penggunaan pupuk anorganik dapat meningkatkan risiko penumpukan garam dalam tanah.

Yang dapat merusak struktur tanah dan menciptakan lingkungan yang kurang ramah bagi mikroba tanah.

3. Ketersediaan Nutrisi dan Tanaman Seimbang

Penting untuk memahami kebutuhan tanaman dan jenis pupuk yang sesuai.

Baca Juga: Cara Mudah Membersihkan Daun Tanaman Hias, Cukup dengan 5 Langkah Ini Bisa Kembali Sehat dan Mengkilap