Nakita.ID - Dunia anak adalah dunia bermain. Namun, pada masa pertumbuhannya, anak-anak juga mengalami perkembangan otak yang pesat pada periode usia tertentu atau biasa disebut dengan masa golden age.
Masa golden age berlangsung di rentang usia 1-5 tahun. Pada periode tersebut, otak si kecil mengalami perkembangan pesat, termasuk dalam hal menerima dan memproses setiap informasi yang ada di sekitarnya.
Oleh karena itu, bagi anak-anak yang tengah berada pada masa pertumbuhan, bermain bukan sekadar kegiatan hiburan. Lebih dari itu, bermain adalah kesempatan untuk belajar dan mengeksplorasi lingkungannya.
Melansir laman kesehatan HealthyChild.org, penelitian dari The American Academy of Pediatrics (AAP) mengungkapkan bahwa bermain dapat merangsang kemampuan fisik, bahasa, dan emosional si kecil.
Baca Juga: Konsisten Menabung Setiap Bulan, Yuk Kelola Uang Tabungan si Kecil dengan Aplikasi Ini
Selain itu, bermain juga dapat meningkatkan kemampuan si kecil dalam memecahkan masalah (problem solving), bergaul dengan orang lain, serta mengatur emosi dan mencegah stres.
Namun, bagaimana dengan anak-anak yang suka bermain dengan gadget, seperti ponsel atau tablet? Tak dapat dimungkiri, saat ini tak sedikit anak-anak yang lebih senang bermain dengan ponsel atau tablet ketimbang bermain di ruang terbuka bersama teman-temannya.
Dikutip dari laman kesehatan Psychology Today, sebenarnya tidak ada salahnya untuk memperkenalkan gadget kepada anak-anak, tetapi untuk kegiatan positif. Misalnya, untuk menonton video edukatif, belajar di platform edutainment, dan menggambar atau mewarnai di aplikasi menggambar.
Oleh karena itu, Moms dan Dads perlu mengawasi aktivitas bermain gadget anak dengan ketat. Bila perlu, pastikan si kecil bermain gadget di ruang keluarga agar lebih mudah dipantau.
Baca Juga: Orangtua Takut Si Kecil Sakit, Bolehkah Anak Bermain Hujan-hujanan? Ini Fakta Sebenarnya
Moms dan Dads juga bisa membuat perjanjian dengan si kecil untuk tidak bermain gadget di waktu-waktu tertentu, misalnya saat makan, sebelum tidur, atau ketika di luar rumah.
Selain itu, imbangi kegiatan si kecil dengan beragam aktivitas fisik yang menyenangkan, seperti bersepeda, berenang, bermain bola, atau sekadar jalan-jalan di sekitar area rumah, sehingga si kecil dapat bersosialisasi dengan orang-orang di lingkungannya.