Nakita.id - Kesehatan payudara adalah hal yang sangat penting bagi para ibu, terutama bagi yang baru melahirkan.
Mastitis dan abses payudara adalah dua kondisi yang seringkali menimbulkan kekhawatiran dan kebingungan.
Meskipun keduanya terkait dengan infeksi payudara, keduanya memiliki perbedaan penting dalam gejala, penyebab, dan penanganannya.
Dalam artikel ini, kami akan membahas perbedaan antara mastitis dan abses payudara serta bagaimana kedua kondisi ini dapat diatasi.
Mastitis adalah peradangan pada jaringan payudara yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Kondisi ini umumnya terjadi pada wanita yang menyusui, meskipun dapat juga terjadi pada wanita yang tidak menyusui.
Gejala umum mastitis meliputi:
1. Nyeri atau Pembengkakan
Payudara terasa nyeri, kemerahan, dan terkadang terasa bengkak.
2. Demam
Suhu tubuh meningkat, yang sering disertai dengan menggigil.
3. Nyeri Saat Menyusui
Menyusui bisa menjadi menyakitkan dan payudara terasa sakit bahkan saat tidak disentuh.
4. Kemerahan atau Peningkatan Panas
Bagian payudara yang terinfeksi mungkin tampak lebih merah dari biasanya atau terasa lebih panas saat disentuh.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Benjolan Mastitis, Coba Lakukan Teknik Pijatan Sambil Kompres Air Hangat
Abses payudara adalah kantong cairan yang terbentuk di dalam jaringan payudara akibat infeksi bakteri.
Biasanya, abses payudara terjadi sebagai komplikasi dari mastitis yang tidak diobati atau tidak ditangani dengan benar.
Gejala abses payudara meliputi:
1. Pembengkakan dan Benjolan
Terbentuknya benjolan yang terasa lunak atau berisi cairan di dalam payudara.
2. Nyeri
Nyeri yang intens terjadi di daerah abses, terkadang disertai dengan sensasi panas atau kemerahan.
3. Demam dan Menggigil
Sama seperti pada mastitis, demam dan menggigil bisa menjadi gejala abses payudara.
Perbedaan Mastitis dan Abses Payudara
Meskipun mastitis dan abses payudara sama-sama disebabkan oleh infeksi bakteri, terdapat perbedaan dalam faktor risiko dan penyebabnya.
Mastitis sering terjadi pada wanita yang baru saja melahirkan dan sedang menyusui.
Produksi susu yang berlebihan, saluran susu yang tersumbat, atau teknik menyusui yang tidak benar dapat meningkatkan risiko terkena mastitis.
Selain itu, sistem kekebalan tubuh yang lemah, luka pada puting susu, atau kelelahan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya mastitis.
Abses payudara, di sisi lain, biasanya merupakan komplikasi dari mastitis yang tidak ditangani dengan benar.
Baca Juga: Bisa Berisiko Jika Diabaikan, Ini Gejala Abses pada Payudara Ibu Menyusui
Ketika mastitis tidak diobati, bakteri dapat menyebar dan membentuk kantong cairan di dalam payudara yang kemudian menjadi abses.
Wanita dengan riwayat mastitis yang sering atau memiliki gangguan saluran susu tertentu juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami abses payudara.
Diagnosis dan Penanganan
Baik mastitis maupun abses payudara dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik oleh dokter serta tes tambahan seperti tes darah atau pemindaian payudara.
Mastitis biasanya dapat diatasi dengan antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri.
Selain itu, mengompres payudara dengan air hangat, memberikan susu dari payudara yang terinfeksi, dan istirahat yang cukup juga dapat membantu mengurangi gejala.
Penting untuk melanjutkan menyusui bayi Moms karena menyusui membantu mengosongkan payudara dan mengurangi pembengkakan.
Abses payudara sering membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Dokter mungkin perlu melakukan penyedotan atau pengeluaran cairan dari abses menggunakan jarum atau prosedur bedah kecil.
Selain itu, antibiotik juga sering diresepkan untuk membantu melawan infeksi.
Menyusui dari payudara yang terinfeksi dapat tetap dilakukan, tetapi mungkin perlu menggunakan teknik khusus untuk menghindari menyakiti area yang terinfeksi.
Mastitis dan abses payudara adalah dua kondisi yang berhubungan dengan infeksi pada payudara, tetapi keduanya memiliki perbedaan penting dalam gejala, penyebab, dan penanganannya.
Baca Juga: Tidak Main-main, Ini Sederet Dampak Buruk Menyusui Hanya Satu Payudara
Mastitis biasanya merupakan peradangan akibat infeksi bakteri yang terjadi pada saluran susu, sementara abses payudara adalah kantong cairan yang terbentuk di dalam jaringan payudara sebagai komplikasi dari mastitis yang tidak ditangani.
Penting untuk mengenali gejala dan segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
Dengan penanganan yang tepat, baik mastitis maupun abses payudara dapat diatasi dengan baik, memungkinkan ibu untuk melanjutkan perannya dalam menyusui dan menjaga kesehatan payudara mereka.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Mengungkap Penyebab Mastitis pada Ibu Menyusui, Lengkap dengan Gejala dan Tips Pencegahan