Tabloid-Nakita.com - Mama harus bijak saat membaca postingan di sosial media, utamanya berkaitan dengan pengobatan penyakit, termasuk kanker. Banyak postingan di sosial media yang menjanjikan kesembuhan kanker hanya dengan pengobatan herbal alias bahan-bahan alami seperti toma hitam, daun sirsak, dan ramuan herbal lainnya.
Benarkah ramuan herbal tersebut dapat sembuhkan kanker?"Untuk pengobatan kanker ada yang namanya pengobatan standar atau sistemik terapi. Di luar itu, sifatnya kemungkinan besar adalah imunomodulator untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Perlu diingat bahwa penyebab kanker itu multifaktor," kata Onkolog dr Marlinda Adham SpTHT-KL(K) dari RS Cipto Mangunkusumo."Daya tahan tubuhnya dinaikkan, tapi kan kankernya sendiri enggak dimatikan. Sehingga perlu tetap dilakukan pengobatan medis dan kalaupun mau pakai herba, kasih tahu ke dokternya," lanjut dr Linda saat ditemui di RS Kanker Dharmais, Jakarta, Kamis (4/2/2016).Saat mengonsumsi herbal itu pun menurut dr Linda baiknya beri jeda dengan waktu mengonsumsi obat dari dokter. Misalnya saja baru konsumsi herba tersebut setengah jam setelah konsumsi obat dari dokter. Sebab, efek samping herba tersebut dan bagaimana reaksinya jika tercampur dengan obat dari dokter belum diketahui.Senada dengan dr Linda, kepala Komisi Penanggulangan Kanker Nasional (KPKN) Prof DR dr Soehartati Gondhowiardjo SpRad(K)Onk mengatakan pengobatan herbal yang banyak digunakan kemungkinan kegunaannya lebih untuk menguatkan daya tahan tubuh, sehingga bertindak sebagai suplemen tetapi bukan untuk mengobati kanker.Sehingga, lanjut Prof Tati, pasien tetap harus mendapat pengobatan yang benar. Ia mengatakan, pengobatan yang digunakan pada kanker secara standar sudah melalui uji praklinik atau klinik dan sudah digunakan oleh banyak pasien sehingga memiliki eviedence based."Kalau herbal tadi mungkin sebagai suplemen, tapi kita juga harus pintar apakah suplemen ini sudah lulus uji dari BPOM atau bagaimana. Jangan lupa tanyakan juga ke dokter ada efeknya atau nggak. Takutnya saat berinteraksi dengan obat dari dokter bagus kalau bisa memperkuat pengobatan, tapi kalau justru memperburuk pengobatan kan bahaya," papar Prof Tati.
Bukannya Obati Kanker, Daun Sirsak Berisiko Sebabkan Keracunan
Di media sosial beredar informasi bahwa kanker bisa diobati dengan daun sirsak. Orang-orang pun banyak mencobanya tanpa tahu sebetulnya efek apa saja yang mungkin muncul.Ahli biologi tumbuhan Dr Susiani Purbaningsih, DEA, mengatakan bahwa pada zaman dahulu daun dan biji sirsak digunakan untuk mengusir hama. Belakangan karena ada penelitian yang mengatakan kandungan pada daun dapat membunuh sel kanker, popularitasnya pun melejit.Namun Susiani mengatakan pemakaian daun sirsak yang populer ini tak disertai dengan ilmu yang cukup. Penelitian terkait sirsak dan kanker pun masih belum sampai pada tahap uji klinis."Kemarin heboh itu daun sirsak. Dia dipakai buat obat kanker tapi sebetulnya engggak boleh terlalu banyak karena ada racunnya. Banyak orang sakit kanker minum ini (rebusan daun sirsak -ref) enggak tahu dosisnya," ujar Susiani yang sehari-hari mengajar sebagai dosen di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Indonesia."Kalau dipakai sedikit mungkin bagus karena bisa dipakai membunuh sel kanker tapi kalau kebanyakan enggak kuat juga tubuh," lanjutnya.Akibatnya keracunan daun sirsak sejauh ini dikatakan Susiani bisa sampai muntah-muntah namun tak ada yang serius. Namun demikian ia mengingatkan bahwa agar orang-orang tak mudah termakan testimoni khasiat-khasiat sesuatu yang belum teruji."Kadang-kadang buku populer soal khasiat apa misalnya suka enggak dikasih tahu efek sampingnya. Makanya orang kan karena pengen sembuh minumnya berlebihan," tutup Susiani.
Ipoel
(detikhealth)
Foto : iwanuban.com
Ref: http://health.detik.com/read/2015/09/21/160528/3024650/763/sering-dianggap-obat-kanker-konsumsi-daun-sirsak-bisa-bikin-keracunan