IDAI Turun Tangan Saat ASI Diubah Jadi Bubuk dengan Freeze-Drying

By Aullia Rachma Puteri, Jumat, 10 Mei 2024 | 18:30 WIB
tren ASI bubuk (Freepik)

Nakita.id - Baru ini ada tren ASI bubuk. Moms harus mengetahuinya sebelum membuat ASI bubuk tersebut.

Dalam era digital saat ini, sosial media telah menjadi platform yang kuat untuk menyebarkan berita dan informasi.

Salah satu tren terbaru yang mencuat adalah promosi tentang ASI bubuk yang diolah melalui metode freeze-drying atau teknik lyophilization.

Metode ini melibatkan pembekuan ASI pada suhu ekstrim sebelum mengubahnya menjadi susu bubuk, yang konon dapat mempertahankan nutrisi dan zat aktif yang penting bagi bayi.

Namun, sorotan masyarakat terhadap tren ini tidak hanya tentang manfaatnya, tetapi juga mengenai risiko dan ketidakpastian yang terkait.

Proses pembuatan ASI bubuk menggunakan metode freeze-drying merupakan proses teknis yang melibatkan pembekuan ASI pada suhu rendah sebelum menghilangkan air melalui sublimasi.

Hasilnya adalah bubuk yang diyakini memiliki keunggulan nutrisi dari ASI segar.

Namun, pandangan ini tidak sepenuhnya diterima oleh semua pihak, terutama oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Ketua Satgas ASI IDAI, DR Dr Naomi Esthernita Fauzia Dewanto, Sp.A(K), menyoroti bahwa meskipun metode ini dapat mempertahankan sebagian besar struktur molekul susu, penggunaan suhu tinggi dalam proses pengeringan dapat memengaruhi rasa dan kualitas ASI.

Dampak ini belum sepenuhnya dipahami, dan belum ada penelitian yang memadai tentang dampak pengeringan beku terhadap kualitas nutrisi ASI.

Lebih lanjut, metode freeze-drying tidak melalui proses pasteurisasi, yang bertujuan membunuh bakteri berbahaya.

Baca Juga: Penyebab Bayi Sering Tersedak Setelah Minum ASI dan Cara Mengatasinya