Tabloid-Nakita.com - Pasti Mama sering mendengar mitos yang mengatakan bahwa hubungan seks menstruasi tidak mengakibatkan kehamilan. Sebab, saat itu indung telur tidak melakukan ovulasi alias tidak mengeluarkan sel telur. Sehingga sering muncul pertanyaan bisakah hamil saat menstruasi? Beberapa penelitian mencoba menjawab pertanyaan tersebut secara ilmiah.
Konsultan kandungan dan kebidanan dari Midland Fertility Service, Dr. Gillian LockWood, berpendapat bahwa tidak ada waktu tertentu di mana wanita berusia 15 hingga 50 tahun tidak bisa hamil. Secara teori, waktu terbaik untuk terjadinya pembuahan adalah dua hingga tiga minggu setelah hari pertama menstruasi. Pada saat itu perempuan berada dalam masa ovulasi, yang berlangsung selama tiga hingga empat hari.
Menurut Gillian, sel telur juga dapat bertahan hidup dalam waktu empat hingga lima hari. Begitu pula dengan sperma yang berkualitas baik dapat bertahan hingga empat hari. Banyak perempuan yang berpikir di masa tersebut adalah masa yang aman (tidak mungkin terjadi kehamilan). Ternyata, bisa saja terjadi kehamilan akibat hubungan seks saat menstruasi.
Namun, berbagai kasus bisa terjadi pada perempuan dengan siklus menstruasi yang lebih pendek, yaitu 20 hingga 24 hari. Jika Mama biasa mens selama tujuh hari, lalu pada hari terakhir menstruasi melakukan seks, ovulasi dapat terjadi tiga hingga empat hari kemudian. Karena sperma bisa bertahan tiga sampai lima hari, ada kemungkinan sperma bertemu dengan telur yang dilepaskan saat ovulasi. Saat itulah kehamilan sangat mungkin terjadi.
Dr. Michele Hakakha, dokter kandungan di Los Angeles, juga memaparkan beberapa kasus lain di mana salah perhitungan tanggal menjadi pemicu terjadinya kehamilan saat menstruasi. Banyak wanita yang salah mengira bahwa dirinya sedang menstruasi, padahal wanita tersebut mengalami pendarahan berupa bercak.
(Niken/The Daily Mail/Parents)