Penyebab Diare pada Bayi
1. Infeksi Virus atau Bakteri
Rotavirus adalah penyebab paling umum diare pada bayi. Selain itu, bakteri seperti E. coli, Salmonella, dan Shigella juga bisa menjadi penyebab.
2. Alergi Makanan atau Intoleransi
Alergi terhadap protein susu sapi atau intoleransi laktosa dapat menyebabkan diare pada bayi.
3. Penggunaan Antibiotik
Penggunaan antibiotik bisa mengganggu keseimbangan bakteri baik dalam usus, menyebabkan diare.
4. Pemberian Makanan Baru
Pengenalan makanan padat terlalu cepat atau perubahan pola makan juga bisa menyebabkan diare.
5. Kondisi Medis Lain
Penyakit celiac atau gangguan penyerapan lainnya bisa menyebabkan diare kronis pada bayi.
Cara Mengatasi Diare pada Bayi
1. Pemberian Cairan yang Cukup
Dehidrasi adalah risiko utama dari diare. Pastikan bayi mendapatkan ASI atau susu formula lebih sering untuk mencegah dehidrasi. Oralit bisa digunakan sesuai dengan anjuran dokter.
2. Pantau Tanda Dehidrasi
Tanda dehidrasi pada bayi meliputi mulut kering, menangis tanpa air mata, fontanel cekung, dan sedikit atau tidak ada urine.
Jika terlihat tanda-tanda ini, segera konsultasikan dengan dokter.
3. Perubahan Pola Makan
Jika diare disebabkan oleh alergi makanan, hentikan pemberian makanan yang dicurigai dan konsultasikan dengan dokter mengenai alternatifnya.
4. Hindari Obat Diare Tanpa Resep
Jangan memberikan obat diare yang dijual bebas tanpa konsultasi dengan dokter, karena bisa berbahaya bagi bayi.
5. Kebersihan dan Sanitasi
Jaga kebersihan botol susu, mainan, dan lingkungan sekitar bayi untuk mencegah infeksi.
Baca Juga: Ciri-ciri Bayi Diare karena ASI, Begini Cara Tepat Menanganinya