AXA Financial Indonesia Berdayakan Masyarakat Kabupaten Tangerang Lewat Literasi Keuangan dan Pengelolaan Sampah

By Poetri Hanzani, Selasa, 28 Mei 2024 | 10:29 WIB
Program Corporate Social Responsibility (CSR), AFI Berbagi. (Siaran Pers AXA Financial Indonesia (AFI))

Nakita.id - Literasi keuangan dan pengelolaan sampah adalah dua konsep yang mungkin tampak tidak terkait, tetapi keduanya memiliki peran penting dalam mencapai kehidupan berkelanjutan.

Literasi keuangan membantu individu membuat keputusan keuangan yang bijak, sedangkan pengelolaan sampah yang efektif berkontribusi pada lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Ketahui pentingnya literasi keuangan dan pengelolaan sampah serta bagaimana keduanya dapat bekerja sama untuk menciptakan dampak positif yang lebih besar.

AXA Financial Indonesia (AFI) merayakan ulang tahunnya yang ke-18 dengan mewujudkan komitmennya untuk memberikan perlindungan dan pelayanan terbaik kepada masyarakat melalui program Program Corporate Social Responsibility (CSR), AFI Berbagi.

Bekerjasama dengan Habitat for Humanity Indonesia, AXA Financial Indonesia berupaya meningkatkan kapasitas masyarakat di Desa Kedung Dalem, Mauk, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, dengan kegiatan berbagi ilmu yang mencakup literasi keuangan dan pengelolaan sampah rumah tangga.

Niharika Yadav, Presiden Direktur AXA Financial Indonesia, menjelaskan, “AFI Berbagi merupakan bukti nyata komitmen kami dalam melaksanakan program berkelanjutan yang bermanfaat dan berdampak baik bagi masyarakat. Melalui rangkaian kegiatan ini, AXA Financial Indonesia mengajak karyawan sebagai volunteer untuk bersama-sama berupaya memberdayakan masyarakat Indonesia sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupannya menjadi lebih baik.

Bukan hanya memberikan pembekalan untuk mengelola keuangan rumah tangga dengan lebih bijak, khususnya bagaimana melindungi diri dari jeratan pinjol, tapi juga cara untuk melestarikan lingkungan tempat tinggal mereka melalui pengelolaan sampah berkelanjutan.”

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pinjaman online di provinsi Banten pada bulan Januari 2024 menduduki peringkat keempat dibandingkan provinsi lainnya.

Nilai pinjaman online warga Banten mencapai Rp 5,04 triliun, atau 12 persen lebih tinggi dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 4,511 triliun. Tingkat kredit macet mencapai 2,40 persen, atau dengan kata lain 3 dari 100 pengguna pinjol di provinsi Banten mengalami gagal bayar.

Selain itu, Kabupaten Tangerang juga tercatat sebagai daerah dengan volume sampah terbesar di Provinsi Banten pada tahun 2022 sebesar 841 ribu ton lebih atau 32 persen2 dari total volume sampah di Provinsi Banten.

Selama perayaan Idul Fitri pada bulan April lalu, Kabupaten Tangerang mencatat volume sampah sebesar 3.000 ton per hari dengan peningkatan volume sampah hingga 500 ton per hari dibanding hari biasa. Sebagian besar sampah yang dihasilkan berasal dari limbah rumah tangga.

Baca Juga: Kerap Jadi Solusi Keuangan Darurat, Kenali Beda Paylater dan Pinjol