Nakita.id - Kelahiran melalui operasi caesar (C-section) semakin umum dilakukan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Meskipun operasi caesar sering kali diperlukan untuk menyelamatkan ibu dan bayi dalam situasi darurat medis, penelitian menunjukkan bahwa bayi yang lahir melalui operasi caesar memiliki risiko lebih tinggi mengalami alergi dibandingkan dengan bayi yang lahir secara normal.
Berikut ini adalah beberapa penyebab utama yang dikaitkan dengan peningkatan risiko alergi pada bayi yang lahir melalui operasi caesar, melansir dari Pregnancy.
Penyebab Bayi Lahir Caesar Berisiko Alergi
1. Kurangnya Paparan Mikroba Vagina
Salah satu faktor penting yang mempengaruhi risiko alergi adalah mikrobiota usus, yaitu komunitas bakteri yang hidup di saluran pencernaan.
Bayi yang lahir secara normal melewati jalan lahir ibu dan terpapar mikroba vagina serta usus ibu, yang memainkan peran penting dalam membentuk mikrobiota usus awal mereka.
Bayi yang lahir melalui operasi caesar tidak mendapatkan paparan mikroba ini, yang dapat mengakibatkan perkembangan mikrobiota usus yang berbeda dan kurang bervariasi.
2. Pengaruh Mikroba Rumah Sakit
Bayi yang lahir melalui operasi caesar lebih mungkin terpapar mikroba dari lingkungan rumah sakit dan kulit orang-orang di sekitarnya.
Mikroba ini berbeda dari mikroba yang mereka dapatkan melalui kelahiran normal dan dapat mempengaruhi pembentukan sistem kekebalan tubuh bayi.
Lingkungan rumah sakit juga dapat memiliki lebih banyak mikroba resisten terhadap antibiotik, yang dapat mempengaruhi kesehatan mikrobiota usus bayi.
3. Penggunaan Antibiotik
Operasi caesar sering kali disertai dengan penggunaan antibiotik untuk mencegah infeksi pada Moms. Antibiotik dapat mengganggu mikrobiota usus bayi yang baru lahir dengan membunuh bakteri baik yang diperlukan untuk perkembangan sistem kekebalan yang sehat.
Disbiosis atau ketidakseimbangan dalam mikrobiota usus ini dapat meningkatkan risiko alergi pada bayi.
Baca Juga: Kenali Beberapa Tanda Bayi Mengalami Alergi, Juga Beberapa Jenisnya di Sini