Nakita.id - Ibu menyusui sering mendapatkan berbagai nasihat terkait makanan yang sebaiknya dikonsumsi atau dihindari untuk memastikan kesehatan bayi.
Salah satu topik yang sering menjadi perdebatan adalah konsumsi ikan.
Banyak mitos yang berkembang mengenai bahaya ibu menyusui makan ikan.
Namun, penting untuk memahami mana yang merupakan mitos dan mana yang berdasarkan fakta ilmiah.
Mitos 1: Ikan Mengandung Merkuri yang Berbahaya
Fakta: Merkuri memang dapat ditemukan dalam ikan, terutama ikan predator besar seperti hiu, ikan todak, dan king mackerel. Namun, tidak semua ikan memiliki kadar merkuri yang tinggi.
Ikan-ikan yang aman dikonsumsi oleh ibu menyusui adalah salmon, sarden, dan tuna kaleng (bukan albacore). Ikan-ikan ini rendah merkuri dan kaya akan asam lemak omega-3 yang sangat baik untuk perkembangan otak bayi.
Mitos 2: Ikan Menyebabkan Alergi pada Bayi
Fakta: Alergi makanan memang bisa terjadi, tetapi tidak semua bayi akan mengalami alergi hanya karena ibu mereka makan ikan.
Jika dalam keluarga ada riwayat alergi makanan, memang bijak untuk berhati-hati dan mengamati apakah bayi menunjukkan tanda-tanda alergi setelah ibu mengonsumsi ikan. Namun, secara umum, konsumsi ikan oleh ibu menyusui tidak otomatis menyebabkan alergi pada bayi.
Mitos 3: Ikan Bisa Mengubah Rasa ASI dan Membuat Bayi Menolak Menyusu
Fakta: Beberapa makanan memang bisa mengubah rasa ASI, tetapi ini tidak selalu buruk. Sebaliknya, variasi rasa dalam ASI bisa membantu bayi terbiasa dengan berbagai rasa, yang akan mempermudah mereka saat mulai makan makanan padat.
Ikan memiliki rasa yang relatif ringan dan tidak terlalu mempengaruhi rasa ASI dibandingkan dengan makanan seperti bawang putih atau rempah-rempah.
Mitos 4: Konsumsi Ikan Membuat ASI Berbau Tidak Sedap
Fakta: Makanan tertentu dapat mempengaruhi bau tubuh dan ASI, tetapi ikan bukan salah satunya. Konsumsi ikan tidak menyebabkan bau yang tidak sedap pada ASI.
Baca Juga: Benarkah Ibu Menyusui Tidak Boleh Mandi Malam Hari karena Bisa Menyebabkan Penyakit?