Bahaya Polusi Udara bagi Ibu Hamil

By Gisela Niken, Selasa, 9 Februari 2016 | 23:00 WIB
Bahaya Polusi Udara bagi Ibu Hamil (Gisela Niken)

Tabloid-Nakita.com – Saat hamil, Mama harus menjauhkan diri dari polusi udara sebab bisa berpengaruh kepada kesehatan si kecil di dalam kandungan. Kok bisa polusi udara berbahaya bagi ibu hamil?

Sebuah penelitian terbaru yang dibuat oleh University of British Coloumbia mengungkapkan, bayi dari ibu yang terkena polusi udara memiliki risiko menderita asma sebelum usia enam tahun. Berdasarkan riset itu, polusi dari kendaraan bermotor menjadi salah satu polusi yang membahayakan bagi ibu hamil.Baca juga: Masa Kecil dan Asma 

“Hasil studi kami menyoroti bahaya polusi udara pada anak sejak di dalam kandungan,” kata Hind Shibi, ketua peneliti ini yang berasal dari UB’s School of Population and Public Health. Penelitian ini mengambil sampel di Kota Vancouver.

Pertama-tama peneliti memantau polusi yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor sepeti kandungan karbon hitam, nitrogen dioksida dan oksida nitrat. Menurut Shibi, kota ini masih termasuk ke dalam kota dengan polusi udara yang rendah. Para peneliti kemudian mengambil data kesehatan dari 65.000 anak di Vancouver.

Hasilnya, anak-anak yang selama kehamilan ibunya tinggal dekat jalan memiliki risiko 25% lebih besar menderita asma sebelum berusia 5 tahun. Bahaya polusi udara untuk ibu hamil ini dikaitkan dengan peningkatan tingkat nitrogen dioksida dan karbon monoksida.

Penelitian ini juga menghasilkan kesimpulan, anak yang lahir dengan berat di bawah rata-rata juga rentan  terhadap bahaya polusi udara. Anak-anak yang lahir dari ibu berusia di atas 35 tahun juga punya risiko lebih besar terhadap polusi udara. Artinya, anak-anak itu lebih berisiko mengalami gangguan kesehatan bila terpapar polusi udara.Baca juga: Infeksi Saluran Pernapasan dan Cerna, Rentan Dialami Balita? 

Sekarang Mama sudah mengetahui bahaya polusi udara untuk ibu hamil. Jangan lupa kenakan masker untuk melindungi diri dari bahaya polusi udara untuk ibu. Baik mengendarai kendaraan bermotor roda dua maupun saat naik angkutan umum. (Niken/Science Daily)