Mereka mengaku bahwa Bersajak dapat menjadi terobosan baru sebagai media pembelajaran.
“Ini memberikan pandangan baru bagi kami. Laman yang dapat digerakan dengan suara ini dapat memudahkan teman-teman tunanetra dalam kegiatan membaca.” ucap Muswanto, Humas SLBN Surakarta.
Muswanto, juga menyampaikan bahwa pihak SLBN Surakarta siap untuk menggunakan laman Bersajak dalam pembelajaran sehari-hari.
“Laman ini akan kami gunakan sebagai media peningkatan literasi bagi anak-anak tunanetra. Bahkan ke depannya Bersajak juga dapat digunakan oleh penyandang disabilitas lainnya. Karena pada dasarnya laman ini memiliki kebermanfaatan yang besar” ujar Humas SLBN Surakarta itu.
Sebagai informasi, Bersajak merupakan sebuah laman interaktif yang memiliki kepanjangan Belajar Sastra Hijau Anak (Bersajak) yang diinisiasi oleh Duta Bahasa Jawa Tengah.
Peluncuran laman tersebut merupakan bagian dari komitmen untuk meningkatkan literasi dan karakter cinta lingkungan.
Laman ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan anak-anak tunanetra usia sekolah dasar.
Bersajak membuka kesempatan bagi mereka untuk mengakses dan menikmati karya sastra tanpa harus menggunakan aplikasi pembaca layar.
Dalam pengoperasiannya, pengguna Bersajak hanya perlu mengucapakan perintah sesuai dengan petunjuk untuk menggunakan laman ini.
Petunjuk untuk menggunakan laman Bersajak juga akan otomatis muncul ketika pengguna membuka laman ini.
Bersajak saat ini telah memuat empat karya sastra yang telah disesuaikan dengan usia anak sekolah dasar.