Cairan Vagina yang Keluar Saat Kehamilan

By Dini, Selasa, 19 Januari 2016 | 05:45 WIB
Cairan Vagina yang Keluar Saat Kehamilan (Dini)

Tabloid-Nakita.com - Cairan apa pun yang tiba-tiba keluar dari vagina saat Mama sedang hamil, pasti akan membuat Mama khawatir. Cairan apakah itu? Apakah sedang terjadi perdarahan? Ataukah air ketuban? Haruskah Mama khawatir dengan cairan vagina yang keluar saat kehamilan?

"Sebagian wanita mengalami peningkatan keluarnya cairan vagina selama kehamilan, tapi ada juga yang tidak mengalami peningkatan sama sekali," ujar Karen Nordahl, MD, salah satu pendiri Fit to Deliver International dan anggota dewan penasihat Fit Pregnancy. “Peningkatan yang tiba-tiba perlu diselidiki untuk memastikan tidak terjadi infeksi."

Oleh karena itu, Mama perlu mengenali cairan vagina yang keluar saat kehamilan. Manakah yang tergolong normal, dan mana yang menunjukkan adanya masalah pada kehamilan.Infeksi JamurInfeksi jamur bisa dialami kaum perempuan, baik saat hamil maupun tidak. Gejalanya antara lain gatal-gatal, kemerahan, dan perih di area vagina. Cairan yang dikeluarkan berwarna putih seperti keju cottage, namun tidak berbau. Kadang-kadang akan disertai nyeri saat berhubungan intim, dan rasa terbakar ketika buang air kecil. Meski demikian, hal infeksi jamur boleh dibilang hal yang normal selama kehamilan karena dipicu oleh perubahan hormonal. Anda bisa ke dokter untuk mendapatkan obat resep berupa krim vagina atau obat yang dimasukkan ke dalam vagina.Infeksi Bakteri Infeksi ini dipicu oleh ketidakseimbangan bakteri yang normalnya ditemukan di dalam vagina. Kadang-kadang tidak menimbulkan gejala apa pun, tetapi bisa juga menghasilkan cairan beraroma sedikit amis yang biasanya terjadi setelah berhubungan seks. Saat itu, biasanya Mama juga merasakan gatal atau panas.Tidak seperti infeksi jamur, infeksi bakteri perlu diwaspadai. "Awalnya muncul seperti infeksi vagina, tapi kadang-kadang bisa naik ke dalam rahim dan menyebabkan robekan prematur pada membran dan memicu kelahiran prematur," ujar April Sarvis, dokter kandungan dan kebidanan di Bloomfield Hills, Mich. Karena itu, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Obat dari resep dokter akan mengurangi gejalanya tanpa membahayakan janin, dan mengurangi kecenderungan kelahiran prematur.Penyakit Menular Seksual (PMS)Klamidia bisa menyebabkan keluarnya cairan yang sedikit berbau. Sedangkan cairan yang berwarna kekuningan bisa saja merupakan gejala gonorrhea. Sementara cairan yang disebabkan oleh trichomoniasis bisa berwarna kuning kehijauan, sedikit berbusa, dan sering menimbulkan rasa gatal. Ketiga penyakit ini bisa memicu rasa nyeri saat berhubungan intim atau berkemih.Tentu saja penyakit seperti ini tidak dapat dibilang normal terjadi saat kehamilan, karena dapat menyebabkan persalinan prematur dan infeksi saluran kemih usai persalinan. Beberapa organisme yang menyebabkan PMS dapat melewati plasenta dan memengaruhi janin. Selain itu bayi juga bisa terpapar saat persalinan. Jika infeksi ini segera diketahui, dokter biasanya akan memberikan antibiotik selama kehamilan Mama.UrinKetika Mama bersih, batuk, atau tertawa terbahak-bahak, eh... air kemih langsung keluar tanpa bisa ditahan lagi. Namun, hal ini ternyata normal saja. Mamil memang terkadang jadi tak kuat menahan kencing karena ada tekanan pada kandung kemih akibat janin yang terus membesar. Mama cukup perhatikan, seberapa sering Mama mengeluarkan urin dan kapan hal itu biasa terjadi. Selain itu, perhatikan juga bau dan warna urin, karena hal itu juga bisa menjadi penanda apakah keluarnya urin normal atau tidak.Untuk mengurangi kecenderungan ini, coba Mama ke kamar mandi sebelum merasakan dorongan untuk berkemih. Meskipun begitu, Mama enggak usah mengurangi konsumsi air putih untuk menghindari sering berkemih, lo.Air KetubanAir ketuban seharusnya berwarna bening, tapi terkadang bisa juga menjadi coklat, hijau, kemerahan, atau kuning. Tidak seperti urin, cairan ini tidak keluar sekali-sekali. Jika lapisan yang menyelubungi janin robek, Mama akan terus mengeluarkan cairan. Kalau Mama tidak yakin apakah cairan itu air ketuban atau urin, pakailah pembalut lalu berbaringlah sekitar 30 menit. Jika terasa ada yang menyembur ketika Mama berdiri, itu mungkin air ketuban.Bila hal ini terjadi, sebaiknya Mama segera ke dokter karena mamil biasanya tidak akan mengeluarkan air ketuban kecuali sudah waktunya bersalin. Flek Kemerahan Hal yang biasa jika mamil mengalami flek setelah berhubungan intim atau pemeriksaan di rongga panggul. Namun, flek umumnya tidak berlangsung lama. Jika flek tidak segera berhenti selama kehamilan, Mama harus segera ke dokter.

Ternyata, banyak juga jenis cairan vagina yang keluar saat kehamilan. Kenali sesegera mungkin sebelum terlambat.  (Dini/Fit Pregnancy)