Cara Memulihkan Diri Bagi Korban KDRT Seperti Kimberly Ryder hingga Cut Intan Nabila

By Diah Puspita Ningrum, Jumat, 27 September 2024 | 17:00 WIB
Cara memulihkan diri dari KDRT (Freepik)

Nakita.id - Bagaimana cara memulihkan diri bagi korban KDRT? Ini berbagai langkah yang harus Moms tahu.

KDRT atau kekerasan dalam rumah tangga dialami banyak orang, tak terkecuali oleh artis Tanah Air.

Setelah geger kabar KDRT selebgram Cut Intan Nabila, kini nama Kimberly Ryder juga masuk ke dalam daftar.

Kimberly disebut menjadi korban KDRT oleh sang suami, Edward Akbar pada tahun 2019 silam.

Pada akhirnya, baik Cut Intan Nabila dan Kimberly Ryder berniat untuk berpisah dari pasangan mereka.

Lantas, bagaimana cara memulihkan diri bagi korban KDRT?

Melansir dari berbagai sumber, berikut langkah yang bisa dilakukan korban KDRT agar bisa memulihkan diri.

Yuk simak!

Cara Memulihkan Diri Bagi Korban KDRT

1. Mengakui dan Menerima Kondisi

Langkah pertama dalam proses pemulihan adalah mengakui dan menerima bahwa kekerasan telah terjadi.

Banyak korban merasa sulit untuk menerima bahwa mereka telah menjadi korban kekerasan, mungkin karena merasa malu, bersalah, atau takut.

Baca Juga: Hard Gumay Ramal Baskara Mahendra dan Sherina Cerai, 'Sakit Fisik'

Mengakui bahwa tindakan kekerasan tersebut bukanlah kesalahan korban adalah langkah penting dalam proses penyembuhan.

Kekerasan adalah tanggung jawab pelaku, bukan korban. Korban perlu memahami bahwa tidak ada alasan untuk menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi.

Menerima kenyataan ini memungkinkan korban untuk memulai proses pemulihan dengan sikap yang lebih positif.

2. Mencari Dukungan dari Orang Terdekat

Mengalami KDRT sering kali membuat korban merasa terisolasi dan tidak memiliki dukungan. Oleh karena itu, mencari dukungan dari orang-orang terdekat adalah langkah penting.

Berbicara dengan keluarga, teman, atau orang yang dipercaya dapat memberikan perasaan lega dan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan.

Kelompok dukungan atau support group untuk korban KDRT juga bisa menjadi pilihan yang sangat membantu.

Bergabung dengan kelompok ini akan memungkinkan korban untuk berbagi pengalaman dan mendengarkan kisah dari orang lain yang mengalami situasi serupa.

Ini membantu korban merasa bahwa mereka tidak sendirian dalam perjuangan mereka dan bahwa ada orang lain yang bisa memberikan dukungan dan pengertian.

3. Melindungi Diri dari Kekerasan Lebih Lanjut

Setelah mengalami KDRT, sangat penting bagi korban untuk melindungi diri mereka dari kemungkinan kekerasan lebih lanjut.

Baca Juga: Kasus KDRT Cut Intan Nabila Telanjur Viral, Armor Disebut Tertekan dan Merasa Bersalah

Ini bisa berarti keluar dari situasi berbahaya, mencari tempat perlindungan sementara, atau menghubungi pihak berwenang untuk bantuan.

Di Indonesia, ada lembaga seperti Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) dan layanan pengaduan kekerasan lainnya yang bisa membantu korban KDRT.

Penting untuk mengetahui sumber daya yang tersedia dan bagaimana mengaksesnya agar korban dapat menerima perlindungan yang diperlukan.

4. Mendapatkan Bantuan Profesional

KDRT tidak hanya menyebabkan luka fisik, tetapi juga trauma emosional yang mendalam.

Oleh karena itu, mendapatkan bantuan profesional dari psikolog atau konselor sangat penting dalam proses pemulihan.

Terapi individu bisa membantu korban memahami dan memproses trauma mereka, serta mengembangkan strategi untuk mengatasi rasa cemas, depresi, atau stres yang diakibatkan oleh KDRT.

Terapi kelompok juga dapat memberikan manfaat, di mana korban bisa berbagi pengalaman dan mendukung satu sama lain dalam perjalanan pemulihan.

Proses terapi ini memberikan ruang yang aman bagi korban untuk berbicara tentang perasaan mereka, menghadapi ketakutan, dan membangun kembali rasa percaya diri.

5. Memutuskan Hubungan dengan Pelaku

Untuk memulihkan diri secara menyeluruh, penting bagi korban untuk memutuskan hubungan dengan pelaku kekerasan.

Baca Juga: Cut Intan Nabila Bongkar Lagi CCTV KDRT Suami, Ditindih Lutut di Depan Anak

Ini bisa menjadi langkah yang sangat sulit, terutama jika ada keterikatan emosional atau finansial, atau jika ada anak-anak yang terlibat.

Namun, tetap berada dalam hubungan yang penuh kekerasan hanya akan memperpanjang trauma dan menghambat proses pemulihan.

Bagi korban yang merasa terjebak dalam hubungan yang berbahaya, mencari bantuan dari pengacara atau lembaga hukum dapat membantu mereka memahami hak-hak mereka dan mencari jalan keluar yang aman.

Penting juga untuk mempertimbangkan tindakan hukum terhadap pelaku, seperti mengajukan gugatan perceraian atau mendapatkan perintah perlindungan untuk menjaga keamanan korban.

6. Membangun Kembali Kepercayaan Diri

Salah satu dampak paling merusak dari KDRT adalah hilangnya rasa percaya diri. Korban sering kali merasa tidak berharga atau takut mengambil keputusan karena trauma yang mereka alami.

Membangun kembali kepercayaan diri adalah langkah penting dalam pemulihan, dan ini bisa dimulai dengan mengambil kembali kendali atas kehidupan mereka.

Korban bisa mulai dengan menetapkan tujuan-tujuan kecil, seperti belajar keterampilan baru, mengikuti kursus, atau terlibat dalam kegiatan yang mereka sukai.

Kegiatan ini akan membantu korban merasa lebih mandiri dan berdaya, serta memberikan perasaan pencapaian yang positif.

Dukungan dari teman dan keluarga juga dapat membantu korban membangun kembali kepercayaan diri mereka secara perlahan.

7. Memaafkan Diri Sendiri

Baca Juga: Alami KDRT oleh Suami, Cut Intan Nabila Bersaksi Dapat Perlakuan Baik Mertua

Banyak korban KDRT merasa bersalah atas situasi yang mereka alami.

Mereka mungkin merasa bahwa mereka tidak cukup kuat untuk keluar dari situasi tersebut lebih awal, atau mereka merasa bersalah karena melibatkan anak-anak dalam situasi yang berbahaya.

Perasaan bersalah ini bisa menjadi hambatan besar dalam proses pemulihan.

Sangat penting bagi korban untuk belajar memaafkan diri sendiri.

Memahami bahwa apa yang terjadi bukanlah kesalahan mereka, dan bahwa mereka telah melakukan yang terbaik di bawah tekanan dan ancaman, adalah langkah penting dalam melepaskan rasa bersalah tersebut.

Memaafkan diri sendiri akan membantu korban untuk melangkah maju dan fokus pada masa depan yang lebih positif.

8. Memberi Waktu untuk Pemulihan

Proses pemulihan dari KDRT bukanlah sesuatu yang instan. Ini memerlukan waktu, kesabaran, dan usaha yang konsisten.

Setiap orang memiliki kecepatan pemulihan yang berbeda-beda, dan tidak ada standar waktu tertentu untuk sepenuhnya sembuh dari trauma.

Korban perlu memberi diri mereka waktu untuk pulih dan tidak terburu-buru dalam proses ini.

Berbagai teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau berlatih mindfulness bisa membantu korban mengatasi stres dan mendapatkan ketenangan pikiran selama masa pemulihan.

Baca Juga: Potret Sendu Cut Intan Nabila Setelah Jadi Korban KDRT Suaminya

Pemulihan dari KDRT adalah proses yang panjang dan kompleks, namun bukan sesuatu yang mustahil.

Dengan mencari dukungan dari orang terdekat, mendapatkan bantuan profesional, melindungi diri dari kekerasan lebih lanjut, dan membangun kembali kepercayaan diri, korban KDRT dapat pulih dan melanjutkan hidup mereka dengan lebih baik.

Yang terpenting, korban harus menyadari bahwa mereka berhak mendapatkan kehidupan yang aman, damai, dan penuh kebahagiaan tanpa kekerasan.