3. Respons Tubuh Terhadap Stres
Angin duduk memicu respons stres dalam tubuh, yang bisa menyebabkan keluarnya keringat dingin, peningkatan detak jantung, dan perasaan cemas.
Tubuh berusaha mengatasi kekurangan oksigen dengan mempercepat detak jantung untuk memompa lebih banyak darah, tetapi hal ini tidak selalu berhasil jika arteri terlalu sempit.
4. Potensi Kerusakan Jantung
Jika angin duduk terus berlangsung atau menjadi semakin parah, risiko terjadinya serangan jantung meningkat.
Ini karena jika aliran darah benar-benar terhenti (akibat penyumbatan total pada arteri), otot jantung bisa mengalami kerusakan permanen.
Bagaimana Membedakan Angin Duduk dari Maag?
Membedakan angin duduk dari maag bisa menjadi tantangan karena gejalanya yang mirip. Namun, ada beberapa perbedaan penting yang bisa diperhatikan:
1. Pemicu Gejala
Angin duduk biasanya dipicu oleh aktivitas fisik atau stres, dan gejalanya mereda dengan istirahat atau penggunaan obat-obatan seperti nitrogliserin.
Maag, di sisi lain, sering kali terkait dengan makanan, dan gejalanya bisa memburuk setelah makan atau saat perut kosong.
2. Lokasi Nyeri
Meskipun nyeri dada bisa muncul pada kedua kondisi, nyeri angin duduk sering kali terasa lebih dalam dan menyebar ke bagian tubuh lain seperti lengan kiri, leher, atau rahang.
Nyeri maag cenderung lebih terfokus di perut bagian atas atau dada bagian tengah.
3. Durasi Nyeri
Nyeri angin duduk biasanya berlangsung selama beberapa menit dan bisa berulang dengan pola yang mirip.
Sementara itu, nyeri maag cenderung lebih lama dan bisa berlangsung selama beberapa jam atau lebih.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Angin Duduk: Ketahui Panduan Lengkapnya