Tabloid-Nakita.com - Tak sedikit wanita yang masih beranggapan bahwa menjaga kehamilan adalah dengan tidak melakukan aktivitas apapun dan justru hanya duduk diam tanpa melakukan apa pun, apalagi olahraga. Padahal, kehamilan bukan menjadi alasan Mama berhenti olahraga, inilah alasannya.Himpunan dokter kandungan dari American College of Obstetricians and Cynocologist (ACOG) merekomendasikan kepada para Mama hamil yang kandungannya sehat untuk riutin berlari, pilates, dan yoga, terkecuali jika kehamilan Mama berisiko. “Menjaga berat badan ideal adalah penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, tetapi akan menjadi lebih penting lagi bagi wanita hamil atau wanita yang merencanakan kehamilan,” kata Dr Patrick Catalano, obgyn yang membuka praktik di Cleveland.Bukan tanpa alasan bila ACOG menyarankan para wanita hamil untuk banyak gerak dan tidak menjadi terlalu gemuk. Ibu yang kegemukan atau obesotas saat hamil, sangat berisiko mengalami keguguran, kelahiran prematur, bayi lahir mati, hingga bayi dengan cacat lahir.Tapi ironisnya, banyak ibu yang ketika hamil malas untuk berolahraga—alasannya, takut jika terjadi sesuatu dengan janinnya.Obesitas saat hamil juga dianggap bisa meningkatkan risiko jantung, sleep apnea, diabetes gestasional, preeklamsia, dan pembekuan darah. Mereka lebih cenderung membutuhkan bedah caesar dengan risiko komplikasi seperti infeksi.Olahraga tidak selalu sesuatu yang berat. “Berjalan, berenang, dan yoga hamil merupakan bentuk terbaik dan teraman bagi wanita hamil yang ingin berolahraga. Berlari, bersepeda juga bisa menjadi pilihan yang baik. Namun, setelah trimester pertama kehamilan, sebaiknya ibu hamil menghindari olahraga yang berhubungan dengan punggung,” saran para dokter ACOG.