Risiko Bila MPASI Diberikan Terlalu Dini

By Dini, Rabu, 3 Februari 2016 | 03:00 WIB
Risiko Bila MPASI Diberikan Terlalu Dini (Dini)

Tabloid-Nakita.com - Di socmed beredar kabar mengenai ibu yang kehilangan bayinya karena bayi berumur satu bulan itu diberi makan pisang dan nasi. Terlepas dari kebenaran berita tersebut, pemberian makanan padat memang tidak disarankan untuk bayi usia 0-6 bulan. Pada usia kurang dari enam bulan, bayi tak bisa mencerna pisang secara sempurna. Akibatnya, makanan itu bisa menggumpal dan harus dioperasi untuk mengambilnya (Baca: Ini Bahaya Memberi Pisang pada Bayi 0-6 Bulan).

Menurut dr Eva J Soelaeman, SpA, dari RSAB Harapan Kita, selain mengancam nyawa dan menyebabkan anak harus dioperasi, ada beberapa risiko memberikan MPASI terlalu dini:

* Kuman mudah masuk sehingga peluang sakit lebih besarPada usia di bawah 6 bulan, daya imunitas bayi belum sempurna. Dengan memberikan makanan sebelum usia 6 bulan, berarti membuka kesempatan bagi kuman-kuman untuk masuk ke dalam tubuh si kecil. Apalagi bila makanan yang diberikan tidak terjamin kebersihannya.

Begitu pun dengan alat-alat makan yang digunakan, bila tidak disterilisasi dengan benar  akan menimbulkan gangguan kesehatan pada bayi. Berbagai penelitian menunjukkan, bayi yang mendapatkan makanan sebelum usianya 6 bulan ternyata banyak mengalami diare, batuk-pilek, sembelit, demam, ketimbang bayi yang mendapatkan ASI eksklusif.

Sebaliknya, ASI yang diberikan hingga usia 6 bulan justru memberikan perlindungan bagi si kecil terhadap penyakit, mulai penyakit yang disebutkan di atas sampai penyakit infeksi telinga dan sebagainya. Dengan ASI eksklusif, imunitas atau kekebalan tubuh bayi meningkat, otomatis dapat melindungi si kecil dari berbagai penyakit. Selain itu, bayi yang diberi ASI eksklusif, kemungkinannya mengalami penyakit pernapasan akan lebih rendah.

ASI eksklusif menghindarkan si kecil dari anemia akibat kekurangan zat besi. Ini karena, bayi yang mendapatkan ASI eksklusif, dalam tubuhnya menunjukkan kecukupan hemoglobin dan zat besi. Memang, kadar zat besi di dalam ASI tidak tinggi namun penyerapan zat besi dari ASI lebih tinggi dibandingkan dari susu lainnya. Dengan pemberian MPASI yang tepat dan ASI diteruskan sampai minimal 2 tahun, maka kejadian anemia dapat dihindari.

 Baca juga: Berikut rambu-rambu pemberian MPASI pada bayi

* Berpeluang alami alergi makananSel-sel di sekitar usus pada bayi berusia di bawah 6 bulan belum siap untuk menghadapi unsur-unsur atau zat makanan yang dikonsumsinya. Alhasil, makanan tersebut dapat menimbulkan reaksi imun, sehingga dapat terjadi alergi akibat makanan yang dikonsumsinya. Sebaliknya, bayi yang diberi MPASI setelah 6 bulan, risikonya untuk mengalami alergi akibat makanan lebih rendah.

Selain itu, bayi usia 4—6 bulan, lapisan ususnya masih “terbuka”, sehingga memudahkan protein-protein dari MPASI—yang kemungkinan dapat mengakibatkan bayi mengalami alergi—serta bakteri patogen yang menyebabkan berbagai penyakit masuk ke dalam aliran darah. Umumnya, produksi antibodi dan terjadinya penutupan usus berlangsung pada usia sekitar 6 bulan.

Nah, dengan pemberian ASI eksklusif, zat antibodi yang terdapat di dalam ASI (slgA) dapat masuk langsung melalui aliran darah bayi, melapisi organ pencernaan bayi, menyediakan kekebalan pasif, dan mengurangi terjadinya penyakit dan reaksi alergi sebelum penutupan usus terjadi.

* Berpeluang obesitasProses pemecahan sari-sari makanan dalam tubuh bayi belum sempurna, sehingga bila bayi diberi MPASI sebelum usia 6 bulan, ia berpeluang mengalami obesitas. Pemberian MPASI sebelum usia 6 bulan sering dihubungkan dengan meningkatnya kandungan lemak dan berat badan. Karena itulah, menunda pemberian MPASI sampai usia 6 bulan dapat melindunginya dari obesitas di kemudian hari. Perlu diketahui, beberapa enzim pemecah protein seperti pepsin, lipase, dan amilase, serta asam lambung, baru akan diproduksi sempurna pada saat bayi berusia 6 bulan (Baca: Agar Sukses Memberikan MPASI untuk si Kecil).

* Sulit dicerna dengan baikBayi di bawah 6 bulan memiliki sistem pencernaan yang belum sempurna. Asupan lain disamping  ASI membuat organ ini terpaksa bekerja ekstrakeras demi mengolah dan memecah makanan yang masuk. Nah, karena dipaksa bekerja keras,  makanan pun tak dapat dicerna dengan baik. Ujung-ujungnya, timbul reaksi/gangguan pencernaan seperti konstipasi atau timbulnya gas. Sementara, sistem pencernaan relatif sempurna dan siap menerima MPASI pada usia 6 bulan ke atas.

Karena itulah, hindari memberikan MPASI terlalu dini untuk si kecil ya, Mam. Menunda memberikan MPASI hingga usia bayi 6 bulan justru memberi kesempatan kepada sistem pencernaan agar dapat berkembang matang terlebih dahulu. Secara psikologis pun, umumnya bayi siap mendapatkan MPASI pada usia sekitar 6 bulanan. (*)