Tabloid-Nakita.com - Sebagai ibu baru, Mama pasti sedang senang-senangnya merawat si kecil. Semakin kemampuannya bertambah, Mama jadi makin penasaran, dan mulai membandingkan dengan tumbuh kembang bayi teman-teman Mama. Khususnya, yang memiliki jenis kelamin berbeda. Misalnya, Mama sedikit cemburu mengapa bayi perempuan teman Mama lebih cepat bicara. Atau, kenapa sih bayi perempuan lebih cengeng? Apakah hal itu mitos atau fakta?
Nah, coba cari apakah benar bayi perempuan lebih cengeng, dan mitos-mitos tentang bayi perempuan lainnya seperti dituturkan Dr. Nahari Arifin, SpA, dokter spesialis anak dari RSIA Muhammadiyah, Taman Puring, Jakarta Selatan.
Bayi perempuan lebih cengeng?Dari awal pembentukan dan pertumbuhan, bayi laki-laki dan perempuan sudah memiliki pemisahan hormon-hormon dan perbedaan fungsi otak. Bayi perempuan akan lebih banyak memiliki kemampuan untuk menangkap emosi, sehingga lebih peka dan mudah berempati. Perasaannya pun lebih halus dibandingkan dengan bayi laki-laki.
Meskipun begitu, tidak dapat dikatakan bayi perempuan lebih cengeng dibandingkan dengan bayi laki-laki. Tidak ada penelitian yang dapat membuktikan mitos tersebut. Ada pula bayi laki-laki yang lebih mudah menangis dan peka terhadap kondisi sekitarnya.
Bayi perempuan lebih sering sakit?Tidak benar. Baik bayi laki-laki maupun bayi perempuan bisa saja terkena penyakit, seperti demam, batuk pilek, diare, dan sebagainya. Meski memang ada beberapa penyakit yang dipengaruhi oleh genetika laki-laki atau perempuan (misal, hemophilia yang kerap terjadi pada bayi laki-laki), umumnya asal-usul penyakit tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin. Hal tersebut lebih dipengaruhi oleh metode perawatan dan pengasuhan bayi, keadaan lingkungan, dan juga pola makan yang diterapkan. Seorang bayi lebih rentang terkena penyakit jika tidak dirawat dengan baik.
Bayi perempuan lebih cepat bicara?Boleh dibilang, ini mitos tentang bayi perempuan yang paling populer. Secara ilmiah, bayi perempuan memiliki kemampuan untuk menguasai kosakata lebih dulu dibandingkan dengan bayi laki-laki. Namun, perbedaannya tidak terlalu signifikan, hanya berselang satu bulan. Umumnya, bayi berjenis kelamin perempuan lebih cakap dalam kemampuan yang bersifat verbal, terlebih dengan hal-hal yang berhubungan dengan kata.
Selain itu, bayi perempuan memiliki kemampuan kontak mata yang baik. Ia akan lebih fokus ketika diajak berbicara. Mama dan Papa dapat mulai mengajari bayi berbicara dari kata-kata sederhana. Pada awalnya, bayi akan lebih sering bergumam dengan bahasa yang kurang dimengerti. Seiring waktu, ia akan bisa mengucapkan kata yang lebih jelas, tentu saja jika diajarkan dengan cara pelafalan yang benar oleh orangtuanya. (Angel Lauzart)