Anak yang Belajar Musik Lebih Berhasil Dalam Tes

By Ipoel , Kamis, 11 Juni 2015 | 06:00 WIB
Anak yang Belajar Musik Lebih Berhasil Dalam Tes (Ipoel )

Tabloid-Nakita.com - Musik tidak hanya mengajarkan seni dan keindahan, tapi juga membuat kemampuan otaknya berkembang. Anak yang belajar musik lebih berhasil dalam tes.

Saat mendengar seorang anak memainkan "Für Elise" akan membuat orangtua mana pun bersinar, tapi manfaat dari belajar musik sebenarnya jauh melebihi kebanggaan yang dirasakan orangtua. Sejumlah penelitian menunjukkan, anak-anak yang belajar memainkan alat musik akan memperlihatkan kinerja yang lebih baik dalam tes-tes yang berhubungan dengan aksara, memori verbal, matematika, dan IQ dibandingkan mereka yang tak diajari bermusik.

                “Area dalam otak yang dipanggil ketika anak Mama belajar musik bisa meningkatkan kemampuan wilayah pada otak yang berhubungan dengan keterampilan membaca, matematika, memecahkan masalah, dan penalaran akan tata ruang,” ujar Joseph Piro, dosen di Jurusan Kurikulum dan Pengajaran di Long Island University.     

                Suatu penelitian yang diterbitkan jurnal Psychology of Music membandingkan sebuah kelompok yang terdiri dari anak-anak yang duduk di kelas 2 SD dan mengikuti les piano selama tiga tahun berturut-turut dengan sekelompok anak yang tidak belajar musik. Pada akhir tahun pelajaran kelas tiga, anak-anak yang belajar musik secara signifikan punya kemampuan kosakata dan tes verbal yang lebih baik dibandingkan kelompok yang satunya.   

                “Belajar musik tidak akan serta-merta membuat anak Mama meningkat kemampuannya, dari rata-rata menjadi jenius, tapi musik bisa membantunya menjadi pembelajar yang lebih baik,” ujar Laurel Trainor, dosen psikologi, neurosains, dan perilaku di McMaster University, Kanada. Belajar musik mempengaruhi cara otak terhubung dalam kemampuan mengingat dan memusatkan perhatian, ujar Laurel lagi.

                Laurel menggarisbawahi bahwa bermain alat musik bisa menjadi hal yang sangat rumit bagi anak-anak yang masih muda. Saat mempelajari biola, misalnya, ia harus mencari tahu cara mememegang dua hal berbeda dengan baik, memusatkan perhatian pada pengajar, dan mencoba meniru bunyi yang diciptakan pengajar. Otaknya harus bekerja keras untuk itu dan semakin sering melakukannya ia akan semakin kuat dan prima untuk mempelajari hal-hal lain.

                Laurel menambahkan bahwa manfaat musik untuk anak-anak tidak hanya berhenti pada nilai ujian akademik mereka saja. Menurutnya musik akan membantu perkembangan sosial dan emosional si kecil. “Musik membuat orang-orang bersatu dan membuat orang-orang merasa lebih baik.”