Cara Mudah Stop Kebiasan Gigit Kuku Pada Batita (2)

By Santi Hartono, Jumat, 4 Desember 2015 | 03:30 WIB
Cara Mudah Stop Kebiasan Gigit Kuku Pada Batita (2) (Santi Hartono)

Tabloid-nakita.com – Tidak usah berpanjang-panjang lagi, berikut empat cara mudah menyetop kebiasaan menggigiti kuku si kecil:

Mulailah berdiskusi dengan anak Mama soal apa yang dimaksud dengan nervous habits dan apa yang bisa dilakukan untuk menghilangkannya. Setelah itu, tentukan bersama seberapa jauh peran Mama dalam rencananya untuk berhenti. Apakah si kecil ingin Mama untuk mengingatkannya ketika ia tak sengaja melakukannya, ataukah hal itu akan mengganggunya? Untuk anak-anak yang lebih besar, mereka akan cenderung memberikan peran kecil untuk mama-papanya dalam rencananya itu.

Dorong batita untuk lebih menyadari kapan dan di mana dia menggigiti kukunya. Buatlah kesepakatan untuk menciptakan pengingat rahasia di saat-saat dia lupa dan kembali melakukan kebiasaannya tersebut—mungkin dengan sentuhan lembut di bahu atau kode-kode rahasia.

Beberapa anak menganggap pengingat fisik sangat efektif. Yang harus diingat, cara ini hanya akan berhasil jika anak mamalah yang memilih untuk mencobanya. Jika tidak, hal ini hanya akan terasa sebagai hukuman.

Si batita  mungkin akan lebih terbantu jika Mama melekatkan plester di ujung-ujung jarinya atau mewarnai kukunya dengan beberapa lapis pewarna kuku sehingga menggigit kuku jadi lebih sulit dilakukan.

Jika Mama dan si kecil ingin mencoba mewarnai kukunya dengan cairan pahit namun tidak berbahaya, boleh-boleh saja, tapi pastikan untuk mengecek labelnya terlebih dulu. Beberapa cairan mengandung bahan seperti cabe rawit yang akan membuat mata anak Mama terasa perih jika ia secara tidak sengaja menggosoknya.

Untuk gadis kecil Mama, mungkin Mama bisa mengajaknya ke salon untuk melakukan perawatan manikur yang akan mendorongnya untuk menjaga kukunya dengan lebih baik dan membantunya menghilangkan kebiasaan menggigiti kuku.

Mama bisa memberi si kecil satu-dua aktivitas pengganti. Misalnya, memberinya mainan malam saat si kecil harus melakukan perjalanan panjang, atau batu halus untuk digenggam saat ia ingin membaca. Ajak anak Mama untuk mempraktikkan kebiasaan baru itu beberapa menit sebelum ia berangkat ke sekolah atau pergi tidur.

Cara lain, ajari si kecil sejumlah teknik relaksasi yang bisa ia lakukan ketika ia sangat ingin menggigiti kukunya—menarik napas dalam-dalam atau mengepalkan tangannya lalu membukanya. 

Jika si kecil sudah cukup besar, Mama bisa mengajarinya untuk menggunakan amplas kuku dan menyimpan satu di meja tidurnya atau di tempat yang mudah dijangkau di kamar mandi. 

Pastikan batita punya banyak kesempatan untuk berlari dan bermain—di taman atau lapangan, jika memungkinkan—untuk membakar ketegangan dan energi akibat rasa gelisah. Beberapa anak menganggap seni dan kegiatan prakarya menjadi cara yang baik untuk membuat tangan mereka tetap sibuk dan santai sekaligus. Sementara untuk anak yang lain, mempelajari alat musik bisa sangat membantu.

Yang terakhir, ingatkan anak—dan juga diri Mama sendiri—bahwa kebiasaan sulit diubah dan Mama serta si kecil berada di pihak yang sama. Jika perlu ambillah waktu jeda, dan pastikan anak Mama dicurahi banyak kasih sayang dan perhatian, terlepas dari berhasil-tidaknya ia meninggalkan kebiasaan tersebut. Pada akhirnya kesabaran dan ketekunan Mama akan membuahkan hasil.