Mencari Tahu Anak Berbakat (3)

By Santi Hartono, Jumat, 14 November 2014 | 03:00 WIB
Mencari Tahu Anak Berbakat (3) (Santi Hartono)

Tabloid-Nakita.com – Salah satu masa yang penting adalah saat anak mulai memasuki usia sekolah. Guna memberikan pendidikan yang sesuai, orangtua sebaiknya mengetahui kondisi dan kemampuan anak dengan sangat baik. Dalam artikel ini, selain memberi tahu cara mencari tahu anak berbakat, kami juga akan memberi tips soal apa yang sebaiknya dilakukan untuk mendukung pendidikannya.Mama mungkin penasaran apakah balita Mama termasuk anak berbakat atau bukan walau sebenarnya kebanyakan anak tidak perlu menjalani tes bakat sebelum memasuki pendidikan sekolah dasar. Meski demikian, berkonsultasi dengan psikolog anak boleh dilakukan jika balita Mama tampak begitu bosan di sekolah atau menderita masalah emosional atau pun sosial, seperti kekhawatiran atau kegelisahan ekstrim, menolak berpastisipasi di sekolah atau aktivitas lain, atau menderita mimpi buruk secara terus-menerus. Baca juga tentang pendidikan, teknologi, keuangan, informasi, dan sebagainya di website Nawasiana.Jika ingin mendaftarkan anak Mama di sekolah TK, ada baiknya Mama berkonsultasi atau bertanya terlebih dulu kepada guru atau kepala sekolah untuk mencari tahu apakah sekolah tersebut memiliki seorang profesional yang menangani kesehatan mental, khususnya yang meliputi anak-anak berbakat.    

Jika anak Mama tidak didaftarkan di sekolah atau sekolah yang tersedia tidak bisa meringankan kekhawatiran Mama, mintalah kepada dokter anak Mama untuk memberi rujukan seorang psikolog yang bisa memberikan tes untuk anak berbakat. Tes privat mungkin saja biayanya mahal karena itu ada baiknya Mama dan Papa mempertimbangkannya terlebih dulu sebelum menjalankannya.Anak berumur tiga tahun sudah bisa diberi tes kemampuan serta tes IQ. Anak-anak yang IQ-nya di atas 130 biasanya akan dianggap sebagai anak berbakat (kecerdasan rata-rata rentangnya antara 85 sampai 115). Terkadang anak-anak yang nilai IQ-nya 120 juga akan dimasukkan ke dalam kelas anak-anak berbakat.

Dewasa ini, IQ seringkali dianggap sebagai hanya salah satu faktor di antara banyak ukuran yang harus dites terlebih dulu sebelum seorang anak dianggap berbakat. Seringnya orangtua dan juga guru akan diminta untuk menulis kesan yang mereka rasakan terhadap seorang anak, dan masukan tersebut akan dipertimbangkan bersama hasil tes yang telah dilakukan.

Mama mungkin akan terkejut jika mengetahui bahwa seorang anak bisa terlahir sebagai anak berbakat sekaligus mengalami ketidakmampuan belajar—learning disability (gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menafsirkan apa yang mereka lihat dan dengar atau menghubungkan informasi dari berbagai bagian otak. Keterbatasan ini ditandai dengan kesulitan dalam membaca, menulis, dan berhitung). Di banyak kasus ketidakmampuan tersebut bisa dikenali sementara bakatnya tetap tak terdeteksi.

Jika anak Mama masuk ke dalam salah satu kategori di atas, langkah terbaik adalah menemukan seorang psikolog yang peka terhadap masalah tersebut. Hal penting lainnya adalah meminta guru anak Mama untuk memantau si kecil dan mencari bakat-bakat yang sulit diungkap tes-tes konvensional.