Tabloid-Nakita.com – Sebuah survei mengenai kebiasaan membaca pernah dilakukan oleh Equazen, sebuah produsen vitamin di Inggris. Dalam survei tersebut, sebagian besar orang tua merasa khawatir dengan kemampuan baca anak. Di sisi lain, banyak orang tua yang tak membiasakan anaknya membaca. Padahal, banyak manfaat membaca pada anak yang bisa dimulai dari kebiasaan orang tua.
Dalam survei tersebut, sebanyak 40% orang tua merasa cemas akan kemampuan membaca anak. Sebanyak 57% orang tua berusia 18 hingga 24 tahun merasa cemas. Kelompok usia ini menjadi yang paling besar merasakan kecemasan tersebut. Sementara, hanya 39% dari orang tua berusia 35 hingga 44 tahun yang merasa cemas. Namun, kecemasan tidak diimbangi dengan memulai kebiasaan membaca pada anak.Baca juga: Kapan Waktu Tepat Ajarkan Anak Membaca?
Hanya 27% dari orang tua yang membawa anak-anak untuk menikmati waktu membaca sebagai cerita pengantar tidur. Sementara sebanyak 33% melakukan hal tersebut hanya satu hingga tiga kali dalam seminggu. Padahal, berbagai penelitian telah menunjukkan manfaat membaca pada anak.
Membaca dapat merangsang anak untuk memiliki tata bahasa yang baik di kemudian hari. Meski dibacakan oleh Mama, kata-kata dalam buku dapat merangsangnya. Selain itu, gambar di dalam buku dapat membantu si kecil berimajinasi dengan baik. Menceritakan kembali apa yang dibaca dapat menjadi trik untuk meningkatkan kemampuannya secara verbal.
Lorranie Thomas, seorang psikolog keluarga mengatakan banyak orang tua yang ingin anaknya cepat membaca namun orang tua tersebut punya kesibukan sendiri. “Mengajarkan kebiasaan membaca tidak membutuhkan waktu lama. Orang tua bisa menyisihkan 10 menit mereka untuk mengajak anak membaca,” katanya. Manfaat membaca ini tidak hanya untuk pendidikan anak di masa mendatang, tetapi dapat memberikan aura positif untuk emosional orang tua dan anak.
Kebiasaan membaca dapat menunjukkan bahwa Mama dan Papa peduli pada si kecil. Hal ini dapat pula meningkatkan kepercayaan diri pada anak. Selain itu, perhatian yang Mama dan Papa berikan saat waktu membaca akan membuat si kecil merasa dihargai dan merasa aman. Kesibukan Mama dan Papa dapat terbayarkan hanya dengan waktu singkat saja.Baca juga: Agar Anak Bisa Cepat Membaca
Rendahnya minat baca juga terjadi di Indonesia. Mama perlu mengetahui bahwa rasio membaca anak Indonesia 1:1.000. Artinya dari 1.000 anak, hanya 1 anak yang senang membaca. Pengaruh perkembangan teknologi seperti gadget jadi salah satu faktor yang membuat rendahnya minat baca ini. Hal ini tentu dapat diatasi dengan kebiasaan membaca yang Mama dan Papa perlu tanamkan sejak kecil.
Setelah mengetahui berbagai manfaat membaca bagi anak, Mama dan Papa bisa memulai kebiasaan ini secara perlahan. Cobalah mengambil waktu 10 hingga 15 menit untuk memperkenalkan berbagai jenis bacaan bermanfaat. (Niken/Female First)