Mendengkur Pengaruhi Konsentrasi Anak

By Gisela Niken, Kamis, 3 Maret 2016 | 07:15 WIB
Mendengkur Pengaruhi Konsentrasi Anak (Gisela Niken)

Tabloid-Nakita.com – Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan dampak mendengkur pada anak. Penelitian yang dibuat oleh Sahlgrenska Academy mengatakan, mendengkur pada anak dapat mempengaruhi tingkat fokus dan kemampuannya untuk belajar. Namun, banyak pula orangtua yang tidak menyadari bahwa dengkuran anak adalah sesuatu yang normal dan tidak berbahaya.Baca juga: Mendengkur Pada Anak, Bahaya atau Tidak? 

Mungkin mendengkur banyak terjadi pada anak-anak. Tapi, mendengkur terkadang dapat menjadi tidak normal dan mengganggu saluran pernapasan. Jika si kecil mendengkur diikuti dengan gangguan pernapasan, bisa jadi ia mengalami masalah lain seperti kelelahan di siang hari dan mengompol. Menurut penelitian, gangguan pernapasan saat tidur dapat merusak kualitas tidur seseorang. Hal ini akan sangat berpengaruh pada aktivitas anak di hari berikutnya termasuk turunnya konsentrasi dan kemampuan belajar.

Sebuah studi di Swedia mengatakan bahwa dari 1.300 anak-anak dari usia 0-11 tahun, sepertiga dari anak yang mendengkur dengan gangguan pernapasan. Namun, hanya 5% dari anak-anak tersebut yang mulai meminta bantuan medis untuk mengatasi serta mencegah terjadinya bahaya lanjutan dari mendengkur.

“Penelitian ini juga mau mengungkapkan bahwa tak banyak orangtua yang sadar bahwa dengkuran anak diikuti dengan gangguan saluran pernapasan seperti napas terengah-engah,” kata Gunn Hildur Gudnadottir, salah seorang peneliti dari Sahlgrenska Academy. Padahal, sudah banyak teknologi medis yang mampu menyembuhkan dengkuran seperti ini.Baca juga: Atasi Anak Tidur Mendengkur 

Penyebab gangguan mendengkur ini salah satunya pembesaran amandel atau kelenjar gondok. Dalam kasus ini, operasi dapat menjadi jalan keluar. Para peneliti sangat merekomendasikan para orangtua untuk memerhatikan kembali bagaimana anak mendengkur. Dampak mendengkur pada anak perlu Mama dan Papa waspadai. Jangan ragu untuk membawa si kecil ke dokter jika mendengar dengkurnya tidak biasa.

(Niken/Boldsky/News Medical)