Mengapa Anak Senang Meniru Orangtua?

By Gisela Niken, Kamis, 25 Februari 2016 | 04:00 WIB
Mengapa Anak Senang Meniru Orangtua? (Gisela Niken)

Tabloid-Nakita.com – Berbagai riset dari Pennyslavia University menunjukkan bahwa 70% anak senang meniru orangtua. Apapun yang Mama dan Papa lakukan pasti akan diikuti oleh si kecil, baik yang laki-laki maupun perempuan. Perilaku meniru ini pun sudah terjadi sejak si kecil masih bayi, danakan terus terjadi sampai anak berusia lima tahun. 

Saat bayi, indera mata anak menjadi hal yang paling sering digunakan. Wajah Mama dan Papa adalah hal yang paling sering ditiru oleh bayi. Jadi, sudah alamiah jika si kecil mampu menirukan apa yang Mama dan Papa ekspresikan. Mama dan Papa juga harus hati-hati ketika menggendong atau berada di dekat si kecil. Jangan buat ekspresi negatif seperti sedih atau marah-marah karena hal itu akan memengaruhi ekspresi yang ia buat.

Ketika menginjak usia satu hingga dua tahun, anak masih dalam tahap memerhatikan apa yang Mama dan Papa lakukan. Namun, mereka sudah memahami perilaku seperti apa yang Mama dan Papa perbuat. Meski belum terlalu terlihat mempraktikkan apa yang Mama dan Papa lakukan, pengamatan perilaku Mama dan Papa akan terus ada di dalam diri anak hingga di usia balita.Baca juga: Anak Sering Meniru Iklan Teve

Pada usia balita anak sudah mampu melakukan apa yang Mama dan Papa lakukan. Si kecil bisa mengikuti gaya Mama saat pergi ke kantor, atau gaya Papa berpakaian. Anak perempuan biasanya akan memerhatikan apa yang Mama pakai, tetapi mereka juga bisa meniru Papa, lo. Ia akan memerhatikan bagaimana Papa membangun relasi dengan Mama. Hal ini sangat berpengaruh ketika ia sudah mampu menjalin hubungan cinta dengan lawan jenis saat ia dewasa nanti.

Lalu, apa yang perlu Mama dan Papa lakukan dengan anak yang memang senang meniru? Mama dan Papa harus mencontohkan hal-hal yang baik secara konsisten. Mama mungkin tak sadar ketika meminta anak untuk tidak suka marah-marah, tetapi Mama sendiri mudah emosi ketika menghadapi kenakalan anak. Mama perlu menyadari bahwa perilaku meniru anak sangat memengaruhi masa depannya. Baca juga: Proses Imitasi dan Identifikasi

Menerapkan kebiasaan baik seperti bangun pagi juga harus dimulai dari diri Mama dan Papa. Perilaku anak yang senang meniru orangtua akan sangat bermanfaat lo, Mam. Mama dan Papa tak perlu lagi repot memberikan berbagai macam nasehat. Ketika Mama dan Papa sudah berperilaku dan memiliki emosi yang baik, ia akan melakukan hal yang sama tanpa paksaan.

(Niken/Parents/Hubpages)