5 Mitos tentang Kolesterol Tinggi

By Dini, Kamis, 28 Januari 2016 | 23:30 WIB
5 Mitos tentang Kolesterol Tinggi (Dini)

Tabloid-Nakita.com - Mendengar kata kolesterol tinggi, Mama pasti langsung bergidik. Karena, Mama merasa itulah kondisi yang menjadi pemicu banyak penyakit berbahaya. Namun, sebenarnya banyak salah kaprah mengenai kolesterol yang bisa menyesatkan. Hal ini dikarenakan banyaknya mitos tentang kolesterol yang sering kita dengar. Misalnya:

Kolesterol itu burukKolesterol sebenarnya merupakan sesuatu yang alami. Tubuh kita memproduksi kolesterol di dalam liver untuk membantu berbagai proses tubuh. Kolesterol merupakan molekul induk dari semua hormon seks utama, termasuk estrogen, progesteron, dan testosteron. Selain itu, kolesterol juga dibutuhkan untuk sistem kekebalan dan otak, demikian menurut penulis buku The Great Cholesterol Myth, Jonny Bowden dan Stephen Sinatra. Ada dua jenis kolesterol yang tinggal di dalam aliran darah, yaitu kolesterol baik (HDL) yang menyingkirkan plak di dalam pembuluh darah dan mengirimnya ke liver untuk pengeluaran, dan kolesterol jahat (LDL) yang membangun plak di sepanjang dinding arteri.Telur dan makanan berkolesterol tinggi lainnya harus dihindari Ini juga mitos tentang kolesterol yang populer. Makanan seperti telur dan daging merah memang mengandung kolesterol. Namun, riset membuktikan dengan tegas bahwa asupan makanan yang mengandung kolesterol tidak memengaruhi tingkat kolesterol darah di dalam tubuh.Orang kurus tak bisa kolesterol tinggiKebanyakan orang mengasosiasikan kolesterol tinggi dengan mereka yang bertubuh gemuk. Menurut GalloInstitute.org, orang-orang yang obesitas memiliki kolesterol tinggi karena metabolisme lemak dalam tubuh mereka berubah karena perubahan resistensi insulin. Namun, orang kurus ternyata juga bisa mengidap kolesterol tinggi. Karena, kolesterol tinggi tidak memengaruhi lemak yang berada di bawah kulit. Kolesterol tinggi terjadi karena tingkat lemak yang tinggi dalam darah. Tidak ada gejala fisik yang terlihat ketika orang mengalami kolesterol tinggi. Hanya saja, mereka bisa mengalami nyeri di punggung dan leher jika ternyata juga mengalami hipertensi. Makanan bebas kolesterol baik untuk kitaHm... hati-hati dengan label kemasan makanan! Makanan yang diklaim mengandung 0 gram kolesterol masih mungkin memicu naiknya kadar kolesterol jika mengandung lemak trans. Lemak trans umumnya terdapat pada makanan gorengan, atau makanan yang menggunakan mentega/margarin. Nah, makanan ini pun bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat. Kalau Mama ingin mengonsumsi makanan yang dapat menyehatkan kadar kolesterol, fokus saja pada makanan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol baik seperti ikan, kacang-kacangan atau polong-polongan, juga alpukat. Memiliki kadar kolesterol baik yang tinggi lebih penting daripada memiliki kadar kolesterol jahat yang rendah, demikian menurut studi dari Indiana University tahun 2006.Anak-anak tak bisa mengalami kolesterol tinggiRiset telah menunjukkan bahwa proses penyempitan pembuluh darah bisa mulai sejak usia delapan tahun. Maka, anak-anak yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau hipertensi harus memeriksakan kadar kolesterolnya sejak kecil. Demikian juga dengan anak-anak yang mengalami obesitas dan tergolong tidak aktif bergerak. Seperti orang dewasa, anak-anak pun harus menghindari konsumsi makanan kemasan yang bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat.Dengan mengetahui fakta dari mitos-mitos tentang kolesterol, diharapkan Mama bisa lebih bijak dalam menerapkan pola makan. (Dini/Body and Soul/Gallo Institute)