Sulit Hamil Berisiko Sebabkan Gangguan Jiwa

By Puri, Rabu, 5 Agustus 2015 | 03:00 WIB
Sulit Hamil Berisiko Sebabkan Gangguan Jiwa (Puri)

Tabloid-Nakita.com - Memiliki anak adalah impian semua pasangan suami istri. Oleh karena itu, tak heran jika wanita yang tak sulit hamil, bahkan setelah program kehamilan, berisiko tiga kali lebih besar mengalami depresi.Keinginan yang tidak tercapai untuk memiliki keluarga menjadi salah satu alasan gangguan jiwa pada wanita. Sementara itu mereka yang bisa legowo terhadap keinginannya untuk hamil cenderung merasa bahagia.Penelitian ini dilakukan terhadap 7.000 wanita setelah mereka menjalani program kehamilan yang gagal dan kesehatan mental mereka diteliti satu dekade kemudian. Bahkan, mereka juga sudah melakukan program bayi tabung (IVF) di beberapa rumah sakit di Belanda dari tahun 1995 hingga 2000. Kemudian, 11-17 tahun setelahnya mereka diminta mengisi kuisioner terkait kesehatan jiwa mereka. Ternyata 6 persen wanita masih tetap mengharapkan punya anak."Hampir kebanyakan orang yang sudah menjalani program kehamilan tapi tak juga hamil memang memiliki kondisi mental yang lebih buruk. Tapi studi-studi sebelumnya berasumsi ini karena faktor punya anak atau tidak, tak memperhitungkan faktor lain," kata Dr.Sofia Gameiro dari Cardiff University.Ia mengatakan, dari studinya diketahui, wanita yang bertahun-tahun setelah kegagalan program kehamilan masih berharap hamil memiliki kondisi mental yang lebih buruk.Meski begitu, wanita yang memulai program kehamilan di usia lebih tua ternyata memiliki ketegaran mental yang lebih baik dibanding wanita muda. Demikian juga dengan wanita yang menikah dan berpendidikan tinggi. Yang menarik, wanita yang sudah memiliki anak tapi tak bisa menambah anak lagi ternyata lebih depresi dibanding wanita yang belum pernah menjadi ibu namun bisa menerima keadaannya.