Tabloid-Nakita.com - Banyak orangtua yang bertanya-tanya apakah posisi seks dapat menentukan jenis kelamin bayi? Semua orangtua tentu tak mempermasalahkan jenis kelamin bayinya. Namun, Ibu dan Papa tentu pernah memikirkan jenis kelamin bayi yang diinginkan. Misalnya, bila anak-anak Ibu dan pasangan berjenis kelamin perempuan semua atau sebaliknya. Maka, saat pasangan hamil kembali, Ibu berharap bisa mendapatkan bayi dengan jenis kelamin berbeda, misalnya. Ada yang menyebutkan bahwa posisi berhubungan badan menentukan jenis kelamin bayi dalam kandungan. Benarkah? Sebenarnya, sebelum Ibu dan pasangan memilih program bayi tabung demi mendapatkan jenis kelamin bayi yang diinginkan, Ibu dan Papa bisa memakai cara yang lebih terjangkau dan mudah. Cara mendapatkan jenis kelamin bayi sesuai keinginan ini berkaitan dengan proses pembuahan awal. Cara ini memang tak menjamin tingkat keberhasilan hingga 100%, namun tak ada salahnya mencoba, bukan? Ibu dan Papa pasti tahu bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh kromosom sperma yang nantinya akan membuahi sel telur. Sperma yang akan menghasilkan jenis kelamin pria adalah jenis sperma Y. Sedangkan sperma yang akan menghasilkan jenis kelamin wanita adalah sperma X. Jika sperma Y “menang melawan” sperma X, maka hasil pembuahan akan menjadikan bayi laki-laki. Begitu juga sebaliknya.Asal tahu saja, sperma yang membawa kromosom pria cenderung bergerak lebih cepat dibandingkan sperma yang membawa kromosom wanita. Tapi sperma yang membawa kromosom pria memiliki umur yang lebih pendek bila dibandingkan kromosom wanita. Oleh karena itu, bila Ibu dan Papa ingin memiliki bayi laki-laki, pastikan sperma pembawa kromosom pria berenang atau bergerak sedekat mungkin dengan sel telur saat berhubungan badan. Posisi berhubungan badan yang disarankan adalah wanita menekuk lututnya mendekati dadanya. Selain penetrasi yang lebih dalam, posisi ini akan membuat sperma yang berenang lebih cepat akan sanggup mencapai sel telur lebih dahulu. Lalu, bagaimana jika Ibu dan Papa ingin memiliki bayi perempuan? Maka, lakukan posisi berhubungan badan yang sebaliknya. Yaitu, hindari penetrasi yang dalam agar ejakulasi pihak pria terjadi sejauh mungkin dari sel telur dalam hubungan intim. Tujuannya, agar sperma pembawa kromosom pria tidak terburu-buru mencapai sel telur, sehingga ia akan mati sebelum mencapai sel telur. Selain dari posisi berhubungan badan, makanan yang dikonsumsi juga berperan penting dalam penentuan jenis kelamin bayi. Menurut para ahli, untuk mendukung keberhasilan mendapatkan bayi laki-laki, pH vagina harus bersuasana basa (alkali). Oleh karena itu, wanita harus lebih banyak mengonsumsi makanan yang mengandung natrium, kalium, dan potasium. Sebaliknya, pH vagina harus asam untuk mendapatkan bayi perempuan. Jadi, perbanyaklah konsumsi makanan yang mengandung magnesium dan kalsium.